PONTIANAK – Silaturahim sekaligus halal bi halal bersama tokoh masyarakat dilakukan Sultan Pontianak, Syarif Mahmud Melvin Alqadri di Keraton Kadariyah Kota Pontianak pada pukul 09.00 WIB, Selasa (25/6) pagi.
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan jika salah satu kebaikan yang harus dilakukan dalam tata kelola pemerintahan adalah transparansi dalam anggaran. Berbagai etnis melakukan silaturahim terutama dengan berdasarkan Pancasila yang juga sesuai dengan konstitusi Madinah.
“Kalau keadaan Madinah diserang dari luar maka seluruh etnis dan seluruh penganut agama apapun wajib membela. Demikian pula dengan kita, mari kita bersama untuk mensejahterakan masyarakat dan saling menghormati sesama,” ungkap Sutarmidji.
Menurut Sutarmidji Kalbar sangat multi etnis dengan agama yang beragam meski yang perlu diwaspadai oleh masyarakat saat ini bahwasannya belum bisa memfilter kemajuan tekhnologi media sosial.
“Terjadi bisnis yang luar biasa dengan tekhnologi di media cyber sehingga saat ini di sisa umur saya saya akan mengabdi untuk Kalbar,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menjelaskan bahwa silaturahim penting dilakukan.
“Hablum minannas harus dijaga sehingga setiap ada kegiatan Sultan selalu ada dan tampil dicontohkan oleh Raja Melvin,” kata Kapolda.
Didi Haryino berharap Kalbar dapat maju dan berkompetisi dan unggul dibanding daerah lainnya.
“Salah satu warga, Kompol Syarifah Salbiah mendapatkan penghargaan terbaik sehingga menjadi contoh juga bagi masyarakat Kalbar untuk terus menjadi manusia yang bermanfaat,” jelas Kapolda.
Masih dalam rangka bulan Syawal, Sultan Pontianak, Syarif Mahmud Melvin meminta maaf dan berharap terus menjaga silaturahim dan mempererat hubungan sesama.
“Saya berharap silaturahim terus dapat dijalankan terutama bagi seluruh tokoh masyarakat di Pontianak dan Kalbar,” tegasnya.
Habib Muhammad bin Abdurahman Alqadri saat memberikan tausiah menjelaskan jika adil harus ditegakkan karena hukum menjadi barometer bagi masyarakat semua, baik dimasyarakat dikampung bersama para ulama. (Red).
Leave a Reply