Baca juga: Konfirmasi Baru COVID-19 di Kalbar 336 Orang Per 3 Juli 2021
Dia memaparkan, memang benar sempat terjadi, stok oksigen rumah sakit tersebut hampir habis. Para petugas IGD mengkhawatirkan esok harinya, persediaan yang ada benar-benar akan habis.
“Saya sudah menelepon direktur RSUD itu. Direktur segera begerak mencari oksigen ke perusahaan. Ternyata perusahaan yang terlambat antar oksigen ke rumah sakit. Jadi stok oksigen sekarang aman,” jelas Harisson.
Gubernur Kalimantan Barat, kata Harisson, telah menegaskan kepada para distributor oksigen, agar memberikan prioritas bagi kebutuhan rumah sakit. Sebab, saat ini kebutuhan akan oksigen meningkat seiring terus bertambahnya kasus konfirmasi positif COVID-19 yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Maka kebutuhan rumah sakit dulu yang didahulukan. Kebutuhan industri dan lain lain agar di stop dulu,” kata Harisson. (RED)
Leave a Reply