SINTANG – Warga Tanah Putih, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalbar menggelar aksi dengan menumbangkan pohon ke jalan raya, Jumat (24/4).
Kapolsek Sepauk, IPTU Suwaris mengatakan, aksi ini sebagai bentuk protes warga terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menutup akses transportasi laut, darat dan udara terhadap keluar masuk orang ke Kalbar khusuanya Kabupaten Sintang dalam menekan kasus Covid-19. Terlebih terdapat sekitar 100 orang dari Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur masuk ke Sintang belum lama ini.
“Aksi yang dilakukan Intinya, minta ketegasan gubernur, bupati dalam hal ini pemeritah untuk tegas tutup akses dari luar baik udara maupun darat,” Kata Kapolsek Sepauk, IPTU Suwaris kepada ruai.tv Jumat (24/4) siang.
Kapolsek Sepauk menambahkan, dalam aksi ini warga juga meminta agar gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 membangun posko dibatas wilayah bukan di dalam kota. Hal itu untuk mempermudah pengawasan keluar masuk orang ke suatu daerah.
“Buat pos satgas yang strategis, pintu-pintu perbatasan bukan di dalam kota tidak efektif
Warga ikuti aturan tidak mudik, tidak bepergian sesuai aturan dan himbauan,” ujar Kapolsek Sepauk.
IPTU Suwaris menegaskan, melalui aksi ini, warga berharap, agar apa yang menjadi aspirasi masyarakat dapat didengar demi keselamatan bersama, terlebih kasus Covid-19 di Kalbar sudah mencapai 50 kasus per Kamis (23/4) kemarin.
“Ini aksi biar didengar oleh seluruh masyarakat dan pemerintah, tujuanya menyelamatkan warga,” pungkaanya.(Red).
Kata nya semua jalur darat,laut dan udara sudah ditutup tapi mana buktinya kenapa orang dari luar pulau masih bisa masuk kalbar dan mohon dipeeketat lagi dan warga dari magetan itu harap dikembalikan ke pulau dari mana mereka datang