Penghasilan dan Pemasaran
Yulita Suryani menyebutkan, pendapatan warganya dari hasil penjualan kerajinan sudah mencapai ratusan juta rupiah, sejak tahun 2013 silam.
“Penghasilan mereka rata-rata 500 ribu sampai satu juta rupiah per orang per bulan, bahkan setahun ada yang dapat belasan juta rupiah, itu berdasarkan nota yang ada,” ucap Yulita yang menjabat Kades sejak 2013 itu.
“Pernah Bupati Sintang kunjungan ke desa kami tahun 2016, kami bunuh seekor sapi sebagai sambutan dan ucapan syukur, dan itu hasil dari penjualan kerajinan itu, murni swadaya masyarakat, tidak ada kami menjalankan proposal,” sambungnya.
Kemudian Suryani menyampaikan rasa harunya.
“Suatu kebanggan saya, sebelum ada kegiatan ini, berdasarkan data di desa, jangankan sarjana, yang tamat SMA (Sekolah Menengah Atas) pun susah cari,” kenangnya.
“Sekarang anak-anak mereka yang pengrajin itu sudah ada yang selesai kuliah, jadi hasil kerajinan mereka untuk menambah hasil usaha mereka yang lain,” sambungnya.
Suryani menyebutkan, disaat tertentu ada juga pengrajin yang kurang fokus karena sambil kerja damar, musim harga damar naik, dan sangat dipahami.
Sedangkan untuk pemasaran, Suryani mengatakan, dirinya Sebagai Kades ikut menampung dan memasarkan, jika ada kegiatan di tingkat kecamatan, barang-barang tersebut dibawa sambil dipasarkan dan mendapat hasil penjualan jutaan rupiah.
“Beberapa kali kegiatan Gawai Dayak di Sintang kita ikut pamerankan, hasilnya belasan juta rupiah juga,” tuturnya.
Menurut Suryani, upaya pemasaran hasil karya itu sampai ke Kabupaten Sekadau.
“Selain di Sekadau dan pernah dibawa oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sintang Timur saat pameran di Pendopo Gubernur Kalbar, juga sudah dua kali pihak Disperindag Kabupaten Sintang bawa tampil ke pameran di Jakarta, terutama kerajinan anyaman” sebutnya.
Baca di halaman berikutnya…
Leave a Reply