Arsip

BPAN Kalbar Gelar Aksi Kemanusiaan Untuk Donggala

Advertisement

PONTIANAK – Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Kalimantan Barat, menggelar penggalangan dana untuk korban bencana gempa dan tsunami di beberapa daerah di provinsi Sulawesi Tengah, selama 1 (satu) minggu 2 (dua) hari.

Penggalangan dana ini dinilai cukup kreatif, karena biasanya dilakukan di jalan dan di lampu merah, namun oleh organisasi sayap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalbar ini dilakukan dengan menyasar tempat nongkrong seperti Cafe, warung kopi dan lain-lain dengan cara menyanyi layaknya pengamen.

Paulus Ade Sukma Yadi Selaku Dewan Pemuda Adat Nusantara (DEPAN) Region Kalimantan Menjelaskan, bahwa aksi ini dilakukan atas dasar panggilan kemanusiaan, aksi ini dilakukan selama 1 minggu 2 hari, dimana ngamen ke cafe-cafe.

Advertisement

Ia menyampaikan dana yang terkumpul hingga hari ini (15/10) telah mencapai Rp11.300.500, dimana dana ini akan disalurkan langsung ke panitia di Donggala, karena Aliansi Masyarakat Adat Nusantara juga membuka posko kemanusiaan di Makassar serta di Donggala.

Dirinya menyampaikan juga hingga hari ini pihaknya juga mendapat sumbangan logistik sebanyak 83 kotak berupa pakaian bayi dari hasil dibukanya posko BPAN Mempawah, bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Dayak Kabupaten Mempawah (IPDKM).

“Logistik ini nantinya akan di kirim langsung kepada rekan-rekan di Donggala lewat jalur air yang akan dibantu panita posko relawan di Makassar untuk dilanjutkan sampai ke Donggala,” jelas Ade.

Ade menuturkan bawa pihaknya mengapresisasi semangat para Pengurus dan Anggota BPAN Kalbar yang selalu semangat dalam kegiatan ini. “Tak lupa terima kasih kami sebesar-besarnya kepada kepedulian masyarakat Kalbar yang telah memberikan rezekinya kepada saudara-saudara di Donggala, semoga semua yang berpartisipasi dimurahkan rezekinya diberkati selalu oleh Tuhan yang maha kuasa amin,” sambungnya.

Paulus Ade Sukma Yadi juga menyampaikan support kepada keluarga korban di Sulawesi Tengah untuk terus bersemangat dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada korban gempa yang menewaskan ribuan orang, ratusan orang luka parah dan ringan, semoga fasilitas-fasilitas yang terkena musibah dapat cepat pulih kembali sehingga aktifitas dapat dilakukan.

Pirmina Herianto Sebagai Kordinator Lapangan aksi menambahkan, kegiatan ini mereka lakukan di areal Wakop (Warung Kopi) Pontianak mulai dari Cafe Exotic, Cafe Serdam, Pancasila, Dr. Wahidin serta Gajah Mada.

“Banyak pengalaman yang kami dapatkan bagaimana ini juga bicara melatih mental karena tidaklah seenak yang dibayangkan ketika kondisi real dilapangan, beberapa rintanga berupa cuaca yang kurang baik, misalnya gerimis, ada satu cafe yang menolak, puji Tuhan dari puluhan cafe yang kami datangi hanya satu cafe aja yang menolak, yang lainnya mensupport karena merasa kepedulian sesama manusia,” terangnya.

Pirmina Herianto menambahkan, semoga kedepannya kami tetap semangat dan respon cepat terhadap hal-hal spontanitas, meski pun kami punya agenda-agenda organisasi yang terstruktur sesuai hasil kesepakatan pengurus dan anggota bahkan petinggi-petinggi BPAN Kalbar.

Yupenalis Ayub selaku koordinator posko di Kabupaten Mempawah menjelaskan, sumbangan yang diantar masyarakat ke posko BPAN di Mempawah merupakan kepedulian mereka terhadap

Donggala, sumber-sumber logistik adalah partisipasi yang baik dan kami syukuri, contohnya dari karyawan PT. PSP (peniti Sungai Purun), Persatuan Orang Melayu (POM) kabupaten Mempawah, kecamatan Anjungan, serta beberapa tokoh-tokoh yang membuka usaha di Kabupaten mempawah, dan masyarakat Kepayang.

Ayub menambahkan posko ini dibuka selama 1 minggu dibantu oleh pasukan Ikatan Pemuda Dayak Kabupaten Mempawah (IPDKM), kita semua membangun jaringan ke semua organisasi yang ada di kabupaten Mempawah, semua dapat terkumpul hingga 83 kardus atas dasar jasa kampanye media kawan-kawan semua hingga informasi kami sampai ke masyarakat, saat ini semua logistik sudah kita antar ke Pontianak, hingga nantinya akan di kirim ke Donggala. (Red).

Advertisement