Arsip

Arsitek Diminta Pahami Aspek Kondisi Alam

Advertisement

PONTIANAK – Gubernur Kalbar Sutarmidji menghadiri Seminar Nasional Teknik Arsitektur Urban dan Pemukiman 2018 di salah satu hotel ternama Jalan A.yani Pontianak, Sabtu, (10/11).

Seminar Nasional yang menggambil tema “Perkembangan Kota Berbasis Air dalam Perspektif Arsitektur dan Urban” ini, Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta para Arsitektur untuk memahami suatu kawasan yang akan di rencanakan untuk pembangunan.

Sebab dirinya melihat saat ini banyak para aristektur yang tidak memahami kondisi daerah yang bakal dibangun, baik memahami kondisi alam, budaya, maupun perilaku masyarakat setempat.

Advertisement

“Pemahaman tentang kondisi alam di suatu kawasan itu penting bagi arsitektur, kemudian pemahaman budaya sekitarnya itu juga penting, serta pemahaman perilaku masyarakat itu juga penting. Kalo itu dikuasai maka mereka bisa menghasilkan suatu karya arsitektur yang bisa mengubah kawasan itu,” ungkap Sutarmidji saat menjadi narasumber Seminar Nasional Teknik Arsitektur Urban dan Pemukiman 2018.

Lanjutnya dengan arsitektur yang memahami berbagai aspek diatas bisa mengubah kawasan tersebut dan membuat masyarakat menjadi baik serta bisa meningkatkan perekonomian kawasa yang bakal di bangun.

“Dengan memahami aspek-aspek seperti budaya, perilaku masyarakat dan kondisi alam di kawasan tersebut akan berdampak membuat masyakarat menjadi nyaman dan nilai tambah kawasan itu,” tuturnya.

Ia juga memberikan contoh suatu kawasan yang tepian air sebagai sustitusi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kabupaten Sanggau yang mana memiliki daerah aliran sungai yang cukup memberi nilai dan peningkatan ekonomian dikawasan tersebut.

“Kemaren saya ke Sanggau waterfront bagus di sana ada sungai Sekayam yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, nah saya juga liat keratonnya bagus. Sehingga nanti tahun depan kita mulai bangun waterfrontnya sehingga sungai itu terjaga. Sebab masyarakat akan menikmati sungai itu karena ada waterfrontnya ketika sungai itu ada ketidak nyamanan dari masyarakat maka mereka protes, sehingga pemerintah daerahnya akan peduli,” kata Sutarmidji.

Dengan adanya tujuan konsep Sustainable Development dalam perencanaan kota yaitu kesetaraan antara pengembangan urban dengan penjagaan lahan pertanian, hutan dan juga lahan hijau, perlindungan kualitas air dan udara, control atas resiko alam dan teknis, dan perlindungan terhadap wilayah terntu dan terhadap situs-situs bersejarah. (Red).

Advertisement