“Meski saya sedih karena sulit berkomunikasi dengan peserta didik, tetapi ada kepuasan bisa mengabdi di sini. Kesabaran menjadi kunci utama,” ucap Dian, Rabu (10/11/2021).
Meski bukan lulusan pendidikan guru Pendidikan Luar Biasa (PLB), Dian menyatakan panggilannya untuk turut serta mengabdi di sekolah itu.
Baca juga: 36 Sekolah untuk Siswa Berkebutuhan Khusus di Pontianak
Kepala SLBN, Rapiah, berharap, ke depannya pemerintah memberi perhatian pada guru-guru honorer yang bekerja di sekolah itu. Tidak terbatas perhatian pada guru yang memang berlatar PLB, tetapi juga bagi guru yang non-PLB.
SLBN “Adil Ka Talino” berdiri sejak 2016. Hingga sekarang, sekolah ini terus berkembang. Namun, masih sangat memerlukan dukungan fasilitas, di tengah kenyataan tingginya minat kalangan orangtua menyekolahkan anak mereka yang berada dalam kondiri berkebutuhan khusus. (RED)
Leave a Reply