Seorang warga Kampung Pakeng, Buton, mengatakan, bisa mengumpulkan uang sekitar Rp 200 ribu sehari. Jumlah ini ia peroleh dari menjual sekitar 20 buah durian.
“Setelah ambil durian dari hutan, kami jajakan buah ini dari rumah ke rumah. Juga ke Pasar Kota Bengkayang,” tutur Buton, Selasa (20/07/2021).
Musim Buah, Tambah Penghasilan
Buton merasakan, tambahan penghasilan ini cukup membantu perekonomian rumah tangganya. Bisa untuk membeli keperluan dapur, seperti beras, gula, dan minyak goreng.
Baca juga: Jelang Musim Buah di Kalimantan, Begini Ritual Adatnya
“Sedanglah untuk menambah keperluan keluarga,” ucap Buton.
Di hutan itu, tak jauh dari kampung, mereka membangun pondok darurat. Bahannya dari bambu. Cukup kokoh untuk sekadar bermalam.
Menanti durian jatuh, tak hanya di siang hari. Juga sampai malam, bahkan pagi-pagi.
Baca juga: Komunitas Dayak Sebalos Tanam Pohon di Hutan Adat
Untuk mengusir nyamuk, mereka membuat perapian kecil di pinggir pondok. Juga ikut membawa hewan peliharaan anjing untuk berjaga-jaga.
Tapi, peluang ini tidak selalu bertahan lama. Ada kalanya nanti, musim buah berlalu. Biasanya dalam tempo sekitar satu bulan. Setelah itu, mereka akan kembali ke rutinitas biasa. Menoreh karet, sambil merawat ladang. (RED)
Leave a Reply