BENGKAYANG, RUAI.TV – Komunitas adat Dayak Bakati di Kabupeten Bengkayang akhirnya bisa menggelar ritual adat Barape Sawa. Dua tahun selama pandemi COVID-19, acara adat ini tak terselenggara.
Tahun ini, pembukaan kegiatan Barape Sawa ke-8 terlangsung pada Senin (04/07/2022) sore. Sebenarnya, ini merupakan agenda tahunan.
Ribuan masyarakat dan wisatawan, memadati lokasi acara di Rumah Adat Ramin Bantang di Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang. Mereka terlihat bersemangat menyaksikan acara ini, setelah sekitar dua tahun tak terselenggara.
Baca juga: Pramuka Pontianak Mainkan Sape’ di Kuching Waterfront
Nuansa berwarna merah menjadi kekhasan yang menonjol dalan setiap busana dan aksesoris yang orang-orang kenakan. Kawasan rumah adat itu pun terasa sangat meriah.
Para pengunjung pun banyak yang mengenakan busana khas ini. Senyum sumringah menghiasi wajah mereka. Suara musik-musik tabuh menyertai perayaan ini.
Baca juga: Sanggau Selenggarakan Ritual Dayak Nosu Minu Podi
Komunitas Dayak Bakati mendiami 11 kecamatan di Kabupaten Bengkayang. Itu sebabnya, kegiatan budaya tersebut telah menjadi agenda tahunan, sebagai kesempatan mengaktualisasikan diri.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, mengatakan, ritual Barape Sawa merupakan rangkaian puncak kegiatan Gawai Dayak. Sebagaimana umumnya acara gawai, ritual ini merupakan wujud syukur atas kelimpahan panen padi di ladang.
Baca juga: MABM Sekadau Dukung Gawai Dayak 2022
Sebagai pelengkap, Barape Sawa menghadirkan berbagai pertunjukan hiburan. Termasuk, stand-stand pameran di berbagai area rumah adat.
Para peserta mendesain stand-stand itu dengan nuasa pondok ladang. Pengunjung bisa merasakan suasana perladangan di tempat itu. (RED)
Leave a Reply