Arsip

Dirut Bank Kalbar Mundur di Tengah Skandal, Alasan Sakit atau Ada yang Disembunyikan?

Direktur Utama Bank Pembangunan daerah (BPD) Kalimantan Barat, Rokidi, mengundurkan diri dari Jabatan. (Foto/Ist)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, tiba-tiba mengundurkan diri. Alasan resmi menyebutkan ia menderita kanker usus besar stadium 3B.

Namun publik bertanya-tanya benarkah ini hanya soal kesehatan, atau ada badai lain yang sedang ditutupi? Rokidi bukan sosok sembarangan. Ia memulai karier dari bawah menjadi sopir harian, lalu naik perlahan melalui kerja keras, bukan koneksi.

Ia pernah menggantikan tugas satpam demi uang makan tambahan, menyelesaikan pekerjaan saat orang lain tertidur, dan terus mendaki hingga mencapai puncak: kursi Direktur Utama Bank Kalbar. Sebuah pencapaian luar biasa yang jarang terjadi di negeri ini.

Advertisement

Namun kepergian Rokidi datang di saat yang tidak biasa. Saat publik menyoroti berbagai persoalan di Bank Kalbar, dugaan korupsi pengadaan tanah, pembobolan dana nasabah, kerugian hingga Rp27,3 miliar. Rokidi memilih mundur di tengah sorotan tajam terhadap institusi yang dipimpinnya.

Pertanyaan pun bermunculan. Apakah ini semata-mata soal kanker? Apakah Rokidi benar-benar ingin fokus pada pemulihan? Atau ia mencoba melepaskan diri dari pusaran masalah yang mulai membesar? Tidak ada yang tahu pasti, selain dirinya, Tuhan, dan tim medis di RS Siloam.

Ketua Satupena Kalbar, Rosadi Jamani, menuliskan kegelisahannya dengan nada satire. Ia mengajak publik merenung, apakah pengunduran Rokidi hanya kebetulan? Atau ada ‘penyakit’ lain yang lebih dalam bukan di tubuh Rokidi, tapi di tubuh perusahaan perbankan daerah yang ia pimpin?

“Apakah publik cukup puas dengan satu surat dan satu diagnosa medis?” tulis Rosadi. “Ataukah kita sedang menyaksikan pertunjukan yang terlalu rapi untuk disebut kebetulan?”

Rokidi telah memberi inspirasi bahwa seorang sopir bisa jadi direktur. Tapi akankah kisahnya berakhir sebagai tragedi, atau justru pembuka babak baru dalam drama Bank Kalbar?

Jawabannya mungkin akan datang, atau justru tak pernah muncul. Yang pasti, publik Kalbar akan terus mengawasi. Karena ini bukan sekadar cerita tentang satu orang sakit, melainkan tentang kepercayaan publik yang sedang di pertaruhkan.

Advertisement