SANGGAU, RUAI.TV – Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Sanggau 2024 mencatatkan penurunan drastis di bandingkan Pilkada 2018.
Berdasarkan hasil pleno terbuka rekapitulasi suara yang digelar KPU Kalbar pada Minggu, 8 Desember 2024, partisipasi pemilih di Kabupaten Sanggau hanya mencapai 69,82 persen, jauh dari target 87 persen yang di tetapkan KPU Sanggau.
Ketua KPU Sanggau, Iis Suprianto, sebelumnya menargetkan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi, mengingat pemilihan ini mencakup Bupati-Wakil Bupati Sanggau serta Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar.
Namun, hasil tersebut juga lebih rendah dibandingkan Pilkada 2018 yang mencapai 78,64 persen.
Penurunan ini memunculkan kritik terhadap kualitas sosialisasi yang di lakukan KPU Sanggau. Berbagai pihak menilai, pendekatan melalui media sosial, media cetak, elektronik, hingga pertemuan langsung masih belum efektif menjangkau masyarakat secara luas.
Kondisi geografis Kabupaten Sanggau yang luas, mencapai 12.857,70 kilometer persegi, menjadi tantangan tersendiri. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga menyulitkan distribusi informasi ke seluruh pelosok.
Namun, alih-alih mengakui kekurangan sosialisasi, Ketua KPU Sanggau justru menyalahkan pasangan calon Pilkada. Ia menilai, para kontestan kurang maksimal mengajak masyarakat untuk datang ke TPS.
“Nah, ini yang perlu di pertanyakan, apakah pasangan calon sudah maksimal mengajak pemilih untuk datang ke TPS?” kata Iis Suprianto sebabaimana pernyataannya di sebuah media.
Iis juga menyebut, rendahnya ketertarikan masyarakat terhadap pasangan calon turut memengaruhi partisipasi. Menurutnya, masyarakat merasa pasangan calon yang bertarung tidak mewakili aspirasi mereka.
“Ada yang bilang, ‘Kami tidak perlu nyoblos, toh hasilnya begitu-begitu saja.’ Hal ini menjadi salah satu penyebab turunnya partisipasi,” ungkapnya.
Meski kritik bertebaran, Iis Suprianto mengklaim KPU Sanggau telah melakukan sosialisasi secara masif. Ia bahkan yakin seluruh masyarakat mengetahui waktu dan lokasi pemungutan suara.
“Kami sudah maksimal. Tidak ada warga yang tidak tahu tanggal 27 November adalah hari pencoblosan,” tegasnya.
Penurunan partisipasi ini menjadi catatan penting bagi KPU Sanggau untuk melakukan evaluasi.
Upaya perbaikan di perlukan agar demokrasi di Sanggau tidak terus mengalami kemunduran, melainkan semakin berkualitas pada pemilu-pemilu mendatang.
Leave a Reply