PONTIANAK, RUAI.TV – Tiga buah sepeda menjadi door prize untuk peserta Kejuaraan Bridge Terbuka ke-22 di Kota Pontianak. Kejuaraan ini memperebutkan Piala Rektor dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyediakan tiga buah sepeda itu, untuk memotivasi peserta. Dia membuka kejuaraan ini, Jumat (22/07/2022) malam di Aula Fakultas Teknik Untan.
Baca juga: Kapal Klotok di KKU Mendadak Tak Beroperasi, Ini Penyebabnya
Edi menyebut, Kota Pontianak sedang berjuang meraih predikat sebagai sport city. Permainan bridge, memang tidak populer di tengah masyarakat, namun menawarkan kejataman pikiran.
“Perlu sosialisasi, agar selain bermain remi, kartu juga bisa untuk bermain bridge. Mengasah otak, mengatur strategi, dan ketajaman pikiran,” kata Edi.
Baca juga: Tugu Jam Sekadau Dibongkar, Begini Sejarahnya
Dia mengapresiasi Fakultas Teknik Untan, yang selama ini mempopulerkan permainan bridge. Suatu cabang olahraga permainan kartu yang membutuhkan konsentrasi dan kejelian dalam mengatur strategi dari pemain.
Permainan ini mampu mengasah otak para pemainnya karena membutuhkan tenaga untuk menjaga konsentrasi tingkat tinggi. Juga mengedepankan kekuatan otak dalam menyusun strategi.
“Bridge ini memang terkenal di Fakultas Teknik. Jadi dari zaman dulu gudangnya bridge atau yang mempopulerkan bridge di Kalbar memang dari Fakultas Teknik Untan,” ujar Edi.
Baca juga: Di Tepian Kapuas Pontianak, Menikmati Tarian Melayu
Sebagai perbandingan dengan permainan catur, begitu juga dengan bridge, yang tidak dominan pada kekuatan fisik. Itu sebabnya, permainan bridge berpotensi untuk kalangan yang senang mengasah kemampuan otak.
“Tidak semua orang bisa memainkan bridge. Kalau permainan remi mungkin banyak yang bisa memainkannya, anak-anak sampai lansi,” kata Edi.
Baca juga: Rp 10 M Uang Negara Terselamatkan dari Kasus di Kalbar
Ia berharap melalui kejuaraan bridge ini akan lahir atlet-atlet bridge profesional yang mampu memanggungkan nama Kota Pontianak dan Kalimantan Barat.
“Bukan tidak mungkin nantinya juara-juara bridge tingkat internasional berasal dari Kota Pontianak,” ujar Edi. (*/RED)
Leave a Reply