BENGKAYANG, RUAI.TV – Masih ada sebanyak 13 desa yang berada dalam status tertinggal di Kabupaten Bengkayang. Pemerintah kabupaten menargetkan pada 2023, status desa tertinggal itu bisa terentaskan.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal (DPM2DT) Kabupaten Bengkayang, melakukan pemutakhiran data bersama berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ini merupakan satu di antara cara meraih target pengentasan tersebut.
Baca juga: 2 Pencuri Sarang Walet Tertangkap Saat Beraksi di Belitang Hilir
Plt Kepala DPM2DT Kabupaten Bengkayang, Rudi Hartono, Rabu (24/05/2022) menjelaskan, hingga 2022, indek desa membangun atau IDM di Bengkayang terus mengalami kenaikan. Dia mengklaim, kenaikan IDM ini siginifikan jika membandingkannya pada tahun-tahun sebelumnya.
Data dari DPM2DT Bengkayang, menyebutkan, pada 2021 jumlah desa mandiri di kabupaten ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Kalimantan Barfat. Sebab tercatat hanya 12 desa mandiri dan pada 2022.
Baca juga: Manfaat Daun Kelor untuk Balita, Ini Pengalaman Kelurahan Pal Lima
“Namun, kemudian naik signifikan menjadi 24 mandiri dari 122 desa tersebar di 17 kecamatan. Saat ini kami sedang fokus melakukan pemuktahiran data,” kata Rudi Hartono.
Rudi Hartono mengatakan, jika target tersebut tercapai, maka tahun tahun selanjutnya tidak ada lagi desa di Kabupaten Bengkayang berstatus desa tertinggal.
Baca juga: Video Bupati Karolin Pamit, Tonton di Sini
Dia juga menyebut, beberapa desa melakukan terobosan untuk mencapai desa mandiri. Misalnya, wilayah yang kesulitan listrik, berusaha memenuhinya dengan pengadaan panel tenaga surya.
Bahkan, ada desa yang warganya sukarela menyerahkan bantuan tunai langsung (BLT) kepada perangkat desa.
“BTL dana desa tidak dipakai oleh masyarakat dan diserahkan ke kepala desa untuk mendirikan panel tenaga surga,” kata Rudi Hartono. (RED)
Leave a Reply