KETAPANG, RUAI.TV – Sebanyak 128 pengunjung cafe dan warkop di Jl DI Panjaitan di Ketapang, Kalimantan Barat, terjaring razia Satgas Covid-19, Sabtu (20/3/2021) malam.
Mereka yang terjaring razia lantaran tidak menerapkan protokol kesehatan. Usai didata mereka lantas menjalani uji usap atau swab di tempat.
Baca juga: Kunjungi Landak, Kapolda Kalbar Soroti Penanganan Covid-19
“Hasil swabnya 128 orang, sampelnya akan kita kirim ke Laboratorium Rumah Sakit Untan besok untuk ditest PCR,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Basaria Rajagukguk, Minggu (21/3/2021).
Basaria berharap, setelah tiba di Laboratorium Rumah Sakit Untan, dua atau tiga hari kemudian hasilnya dapat diketahui.
Baca juga: Bupati Martin Rantan Terima Vaksinasi Tahap Pertama
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwantoro mengatakan, yang terjaring razia dari berbagai kalangan. Tak hanya didominasi kalangan muda, namun juga masyakarat umum bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“PNS juga ada, siswa, mahasiswa, masyarakat. Mungkin pelarian mereka ke tempat-tempat seperti ini. Semua kita lakukan sama, tidak ada tebang pilih, mau TNI, Polri, PNS, atau masyarakat kita berlakukan sama,” tegas Yunifar.
Baca juga: Disiplin Prokes Kendor, Angka Covid-19 di Landak Meningkat
Yunifar menambahkan, pelaksanaan razia gabungan tersebut bentuk tidak lanjut dari surat edaran Bupati Ketapang terkait pembatasan jam usaha hingga Pukul 21.00 WIB.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang siapkan 1.000 alat swab untuk menjaring masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Alokasi 8 Persen Dana Desa untuk Satgas Covid
Satgas Covid-19 Kabupaten Ketapang terus mengingatkan para pemilik usaha untuk dapat mengurangi jumlah kursi agar pembatasan fisik dapat diterapkan. Cara tersebut menjadi langkah yang disarankan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Kami sudah menginformasikan kepada pemilik usaha untuk mengurangi 50 persen dari jumlah kursi yang tersedia,” katanya. (AGU)
Leave a Reply