KAYONG UTARA – Tekait rendahnya sampel hasil swab dari Kabupaten Kayong Utara yang dikirim ke Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kabupaten Kayong Utara, Bambang Suberkah buka suara.
Menurut Bambang, target Provinsi 200 swab perminggu cukup membebani, terlebih penduduk Kayong Utara yang hanya seratus ribu lebih. Bila swab berdasarkan standar WHO, maka jumlah penduduk Kota Pontianak bisa lebih dari 200 orang perminggu yang di swab.
“Yang benar itu 1000:1 penduduk perminggu. Kalau di hitung –hitung Kayong hanya 126 paling tinggi swab perminggu, Pontianak seharusnya 500 sampai 600 perminggu karena jumlah penduduknya 600.000,” tutur Bambang Suberkah, Selasa (15/9/2020).
Dirinya mengaku akan menunggu intruksi Bupati Kayong Utara terkait kewajiban swab 200 orang perminggu sesuai intruksi Gubenur Kalbar. Menurut Bambang, jika seseorang harus di swab, maka hasil swab baru dapat diketahui hasilnya 14 hari paling cepat, ketika orang tersebut positif sesuai hasil tes swab, maka orang tersebut selama 14 hari sudah melakukan kontak, karena jika hanya menekankan karantina mandiri maka tidak dapat dipastikan berjalan sesuai prosedur.
“Dari kabupaten pokonya 200 per minggu, kan begitu doang. Bukannya tidak bisa (mengirim sampel swab 200 per minggu) alasannya apa, apakah hanya intruksi Gubenur? Pak Bupati belum intruksikan, mana saya berani,” terangnya.
“Biaya pemeriksaannya sana (provinsi) yang nanggung, tapi swab, packing, kirim, yang bertugas, semua biaya kita yang menanggung,” pungkasnya.(Zal).
Leave a Reply