MEMPAWAH – Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan mengatakan, event budaya robo robo yang diselenggarakan setiap tahunnya dapat mendorong perkembangan pariwisata di Kalbar menuju ke arah pengembangan industri pariwisata yang semakin maju.
“Acara budaya Robo-robo yang diselenggarakan sekarang ini adalah salah satu event budaya di Kabupaten Mempawah yang diharapkan dapat memberikan nilai jual dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalbar, apalagi event budaya Robo-Robo termasuk dalam Kalender Event Provinsi Kalbar yang jadwal pelaksanaannya tetap setiap tahunnya,” kata H Ria Norsan, Rabu (7/11) saat membuka Acara Robo-Robo di Kabupaten Mempawah.
Ria Norsan juga berharap penyelenggaraan even ini setiap tahunnya dapat terus meningkat kualitasnya, dan dapat menarik dan semakin meriah, sehingga event budaya Robo-Robo ini dapat disaksikan baik oleh wisatawan lokal dan nusantara serta wisatawan mancanegara lebih banyak lagi.
“Acara budaya robo-robo ini menjadi sangat penting dan strategis sekali maknanya, yaitu selain untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal, juga sebagai alat pemersatu dalam kehidupan bermasyarakat, disamping juga makna yang sesungguhnya dari tradisi ini yaitu untuk memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.
Dikatakannya, pelaksanaan tradisi Robo-robo ini merupakan warisan peninggalan budaya yang kini menjadi salah satu asset budaya yang ada di Kalbar. Sebagai warisan budaya, maka tradisi robo robo ini memiliki
karakteristik yang kuat dan menjadi salah satu alat pemersatu dalam kehidupan masyarakat di Kalbar khususnya masyarakat di Kabupaten Mempawah.
Di dalam pelaksanaan tradisi Robo-Robo yang setiap tahun diselenggarakan ini, terkandung nilai-nilai luhur dan kearifan lokal, yang sesungguhya dapat diimplementasikan dalam menunjang pembangunan kehidupan sosial di Kalimantan Barat pada umumnya.
“Adanya peninggalan warisan budaya, seperti peninggalan obyek fisik situs sejarah kerajaan Mempawah serta tradisi atau adat istiadat yang hidup di masyarakat, menunjukkan kepada kita bahwa masyarakat di Mempawah sejak dahulu telah memiliki budaya yang cukup tinggi dan berkembang, Tradisi dan adat istiadat ini sangat dijaga dan dipelihara sehingga pada gilirannya mampu menjadi perekat dan pemersatu di dalam kehidupan
masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari masyarakat Kalbar, kata Mantan Bupati Mempawah, Provinsi Kalbar merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki cagar budaya dan peninggalan sejarah yang berbentuk kerajaan atau keraton yang masih terjaga kelestariannya.
“Ini merupakan potensi yang besar dalam menunjang perkembangan pariwisata di Kalbar, khususnya berkenaan dengan wisata Budaya dan juga bisa dikembangkan menjadi wisata religi,” jelasnya.
Dijelaskannya, perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat positif yang
ditandai dengan tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan internasional ke dalam negeri.
Dari data yang ada diketahui untuk tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara yang
berkunjung ke tanah air sebanyak 14 juta orang, dan di tahun 2018 ini ditargetkan mencapai sebanyak 17 juta wisatawan mancanegara. Sektor pariwisata ini masuk dalam sektor unggulan dalam pembangunan nasional, dimana pada tahun lalu telah memberikan konstribusi sebesar 5 persen dalam PDB Nasional, dan telah memberikan sumbangan devisa sebesar 200 triliun rupiah.
Sementara itu, untuk Kalbar sendiri,
perkembangan pariwisata juga cukup baik dan menunjukkan pertumbuhan dari tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalbar yang terus meningkat, dimana pada tahun 2017 tercatat sebanyak 44.497 orang wisatawan mancanegara, dan
sebanyak 2.979.621 orang wisatawan nusantara yang berwisata di Kalbar.
“Tahun 2018 ini kita menargetkan sebanyak
45.000 wisatawan mancanegara, serta sebanyak 3.100.000 wisatawan nusantara, dapat berkunjung ke Kalbar,” ingatnya.
Dengan berkembangnya pariwisata di Kalbar, Wagub Kalbar berharap nantinya dapat berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi masyarakat, yang antara lain dapat membuka lapangan kerja dan berkembangnya usaha masyarakat, seperti usaha kuliner, dan ekonomi kreatif lainnya.
Selain itu, perkembangan pariwisata juga
akan memacu investasi dan pembangunan fasilitas dan infrastuktur yang lebih baik untuk menunjang kenyamanan para wisatawan, yang juga secara langsung dan tidak langsung nantinya dapat dipergunakan oleh penduduk lokal.
“Provinsi Kalbar sebagai salah satu
daerah tujuan wisata di Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara. Obyek wisata alam Kalbar yang sangat indah adalah ciptaan Tuhan yang wajib kita syukuri dan harus dijaga, dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik- baiknya. Begitu juga obyek wisata budaya hasil ciptaan manusia, serta atraksi-atraksi kesenian yang menjadi daya tarik wisata, adalah merupakan khasanah budaya yang perlu kita lestarikan dan kita kembangkan,” ajaknya.
Disisi lain, penduduk Kalbar yang multi
etnis memiliki keragaman seni budaya dan adat istiadat yang mempunyai keunikan tersendiri, merupakan modal dasar untuk pengembangan kepariwisataan Kalbar. Pengembangan kepariwisataan di Kalbar
kedepannya harus dilakukan dengan tata kelola yang baik dengan menciptakan singkronisasi, koordinasi serta dan
sinergi dari seluruh sektor pembangunan, dan juga dengan dunia usaha, akademisi serta masyarakat, sehingga diharapkan akan dapat berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalbar.
“Pembangunan pariwisata Kalbar yang
berkelanjutan akan terus kita dorong sehingga potensi pariwisata Kalbar semakin dikenal ditingkat nasional dan Internasional,” pesannya. (Red).
Leave a Reply