LANDAK – Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan Perayaan Naik Dango atau Gawai Dayak merupakan event yang selalu dinantikan oleh masyarakat Dayak sebagai wujud rasa syukur kepada “Jubata’ atau Sang pencipta atas hasil panen padi yang berlimpah.
“Perayaan ini telah tumbuh, berkembang dan mengakar sebagai kekayaan budaya tradisi yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan karena banyak terkadung nilai-nilai budaya luhur yang diwariskan secara turun temurun, karena budaya sebagai identitas sebuah bangsa,” kata Ria Norsan, Sabtu (27/6) saat menghadiri Pekan Gawai Dayak atau naik dango Ke 34 Kabupaten Landak di Rumah Radakng Aya’ Kabupaten Landak.
Dikatakannya, Provinsi Kalbar dengan ragam suku, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, kepercayaan, dan latar belakang sejarah dari etnis yang ada di tanah air, menciptakan orkestra yang saling berkaitan satu dengan yang lain, apabila dapat berjalan dengan baik dan seirama akan tercipta harmonisasi yang indah, sehingga menambah khasanah budaya Indonesia dalam Bihneka Tunggal Ika.
“Keberagaman masyarakat di Kalbar menjadikan masyarakatnya selalu menjaga, memelihara, dan merawat persatuan, persaudaraan dan kerukunan antar sesama, hal ini tercermin dan tertuang dalam aspek kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Kemudian Wagub Kalbar juga memberikan kesempatan dan ruang bagi setiap etnis yang ada di Provinsi Kalbar untuk melestarikan, mengembangkan dan mengimplementasikan budaya yang ada sehingga akan tercipta sikap toleransi dan saling menghargai antar sesama.
“Saya sangat mengapresiasi Perayaan Naik Dango oleh masyarakat Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak ini karena memberikan manfaat yang besar dan berdampak positif dalam aspek sosial, budaya dan ekonomi bagi masyarakat,” ucapnya.
Acara yang berlangsung di Rumah Radakng Aya’ Ngabang di hadiri Waka Polda Kalbar, Bupati Mempawah, Bupati Sekadau, Presiden MADN, Bupati dan Wakil Bupati Landak, beserta tamu undangan lainnya. (Red).
Leave a Reply