Satu di antara akun Twitter @presidendungu, pada 11 Januari 2022 mengunggah video tersebut. Dalam tayangan itu tampak aparat kepolisian sedang menyampaikan imbauan kepada masyarakat menggunakan bahasa lokal.
Pemilik akun ini mempermasalahkan aparat Polres Singkawang tidak menggunakan bahasa Indonesia ketika menyampaikan sosialisasi ke masyarakat, sebagaimana dalam video itu. Dia menuding, aparat menggunakan bahasa Mandarin.
Singkawang trending di Twitter
Postingan itu menerima banyak tanggapan dari pengguna Twitter. Di antaranya memberi pencerahan, bahasa lokal yang polisi mereka gunakan di video itu adalah dialek Hakka. Bagian dari bahasa umumnya kalangan Tionghoa di Singkawang.
Pemilik akun @RodriChen, menulis: Itu bahasa Hakka. 70% penduduk Singkawang ialah Tionghoa. Pesan masyarakat yg efektif itu membumi, bisa diterima, dan mudah disebarkan. Jika bahasa Hakka efektif, knp tidak?
Pengguna lain @faridgaban, menulis: Orang itu tdk tahu bahwa mayoritas warga Singkawang adalah Tionghoa, banyak darinya petani yg sama miskinnya dg petani di Jawa. Indonesia itu bukan cuma Jakarta & Jawa.
Juga ada penjelasan dari pengguna akun @Be_Naya11. Dia menjelaskan seperti ini: Bahasa khek /Hakka adalah bahasa sehari hari di kota Singkawang Kal-Bar. Jika ingin tahu, ini namanya pasar Turi, dan mayoritas penjual ataupun pembeli di sana terbiasa menggunakan bahasa khek/Hakka (bahasa Ibu) bahasa mayoritas di sana.
Di ujung video yang membuat Singkawang trending di Twitter, tersedia penjelasan seseorang. Dia mengatakan, bahasa Hakka terasa lebih mengena untuk sosialisasi bagi khalayak di area itu. (SVE)
