SEKADAU, RUAI.TV – Dua permasalahan menjadi titik perhatian Kapolda Kalbar Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto, saay mengunjungi Polres Sekadau, Minggu (21/03/2021). Angka keterjangkitan Covid-19 di Kalimantan Barat, serta penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Program vaksinasi yang dilakukan pemerintah jangan sampai dijadikan asumsi bahwa pandemi telah berakhir,” kata Kapolda.
Menurut Kapolda, Provinsi Kalbar mengalami perkembangan signifikan dalam kasus Covid-19. Padahal sebelumnya, menempati peringkat yang baik dalam menangani pasien, sehingga risiko kematian tergolong rendah.
Baca juga: 128 Pengunjung Cafe di Ketapang Langsung Swab
Hasil evaluasi dan monitoring Satgas nasional menunjukkan, meningkatnya Covid-19 di Kalbar akibat menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan. Pemicu lain, akibat kurangnya pengawasan terhadap imigran yang keluar masuk dari wilayah perbatasan tanpa prosedur yang telah ditentukan.
Kapolda Kalbar menegaskan kembali kepada jajarannya untuk menggiatkan kembali operasi Yustisi untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat.
“Selain penertiban dan penegakan hukum, lakukan tracing terhadap masyarakat yang mengalami kontak dengan penderita untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menekan laju penyebaran pandemi,” tegas Kapolda Kalbar.
Baca juga: Rp 110 Ribu Sekilo Harga Cabai Rawit di Sanggau
Sementara untuk Karhutla, kata Kapolda, perkiraan BMKG menyebutkan, puncak karhutla diprediksi pada Juli dan Agustus. Kalbar menjadi perhatian nasional, karena merupakan satu d antara provinsi yang memiliki potensi karhutla paling besar.
“Ingatkan masyarakat untuk mematuhi Pergub Kalbar, regulasi yang tercantum didalamnya hendaknya ditaati serta dijalankan untuk meminimalisir dampak negatif yang dimunculkannya,” pesan Kapolda. (SUK)
Leave a Reply