Madu tersebut terbentuk secara alami di hutan, sehingga tingkat pemanenannya relatif sulit dibandingkan madu budidaya.
Baca juga: Bum! Semarak Permainan Perang Bedil di Sungai Sekadau
Namun, kedua jenis madu ini tetap mendapatkan harga yang menjanjikan di pasaran. Marono mengatakan, madu yang sudah dikemas di dalam botol ukuran 620 mili liter, dibanderol dengan harga Rp 200-an ribu.
Setelah sarang dipanen, madunya disaring dan disimpan di suatu wadah, sebelum dikemas di dalam botol untuk dipasarkan. Mereka biasanya memanfaatkan botor bir bekas yang sudah dibersihkan.
Baca juga: Penerimaan CPNS, Pemkot Pontianak Prioritaskan Bidang-bidang Ini
Rentang waktu panen madu alam berkisar antara dua minggu hingga satu bulan untuk satu kali panen.
“Lebah madu biasanya membuat sarang di pohon Tapang, bisa dipanen madunya dua minggu sekali. Setelah dipanen, lebah akan pergi ke tempat lain, tetapi dalam durasi satu bulan dia akan kembali ke tempat tadi lagi,” tutur Marono. (RED)
Leave a Reply