Baca juga: Pertama di Kalbar, Sanggau Miliki Lab Sendiri, Sampel Tak Lagi Dikirim ke Pontianak
Yadi mengaku sempat ragu, apakah terpapar. Karena berdasarkan tes antigen sebelum liputan sudah negatif, dia tetap menjalankan tugas liputan hingga tuntas.
Namun setelah beberapa hari kemudian, usai menyelesaikan liputan Sabtu (08/05/2021) pada malam harinya Yadi merasakan meriang seperti badan pegal-pegal layaknya terkena demam berdarah. Sehingga hari Minggunya dipaksakan untuk tes PCR, terlebih karena Senin pagi (10/05/2021) harus sudah pulang ke Pontianak.
Karena tes antigen hasilnya lebih cepat diketahui, Yadi pun memilih menjalani tes tersebut terlebih dahulu dan ternyata positif. Setelah itu dia menjalani tes PCR dan hasilnya juga positif COVID-19.
Baca juga: 62 Calhaj Bengkayang Batal Berangkat ke Tanah Suci
Yadi berpesan kepada seluruh masyarakat, untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
“Terutama protokol kesehatan penting sekali dijaga, baik kita pada teman, pada saudara, karena kita tidak tahu mereka dari mana, dengan siapa, sedang ngapa-ngapain gitu, nah itu yang penting, karena saya terlewatnya di situ, karena selama bekerja, selama liputan kita tidak mendekati kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan, tetapi justru kenanya di teman dekat sendiri, jadi protokol kesehatan memang penting, baik itu kepada teman dekat sekalipun,” pinta Yadi.
Almarhum Yadi Saputro meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. (RAY)
Leave a Reply