PONTIANAK, RUAI.TV – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membangikan ilmu mengenai pembuatan proposal kreasi reka, pitching, dan negoisasi kepada pihak industri di Kota Pontianak.
Penyelenggarannya di Universitas Tanjungpura (Untan), Selasa (22/11/2022). RekaPreneur merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Ratusan peserta dari perwakilan perguruan tinggi dan perwakilan Mitra DUDI menghadiri kegiatan ini.
Program RekaPreneur menjadi upaya mewujudkan insan perguruan tinggi yang siap meluncurkan kreasi reka. Juga, berkolaborasi dengan industri untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Baca juga: Puting Beliung Terjang Pemukiman di Melawi
Ditjen membangun program ini, sebagai bagian dari Ekosistem Kedaireka. Sebelumnya, kegiatan berupa Matching Fund melalui RekaPreneur yang tertama pada 2021 dan 2022 terselenggaran di Makassar.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud, Prof Nizam, menyebut, kolaborasi multi-stakeholders sangat perlu untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
Karena itu, kolaborasi multi-stakeholders mampu mempercepat dan mengonsolidasikan perubahan berkelanjutan, dalam pola konsumsi maupun produksi.
Baca juga: Kalbar Tuan Rumah Pertemuan Menteri 4 Negara
“Melalui RekaPreneur, insan perguruan tinggi dapat meningkatkan pemahamannya dalam penyusunan proposal kreasi reka yang baik dan benar, sehingga memiliki kualitas sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Nizam.
Selain itu, kegiatan tersebut dia harapkan meningkatkan pemahaman tentang pitching dan cara bernegosiasi yang baik. Dengan demikian, insan perguruan tinggi lebih berpeluang menciptakan sinergi dengan Mitra DUDI untuk melaksanakan kerja sama strategis.
Pemateri yang tampil di RekaPreneur di Untan adalah Sulakhudin, penerima dana Matching Fund pada 2022. Pemateri berikutnya, Maria Goretti M. Purwanto, evaluator Matching Fund tahun 2022.
Baca juga: Mempawah Sabet 4 Emas Kick Boxing Porprov
Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko mengatakan, ekosistem Kedaireka penting untuk meningkatkan kemanfaatan, relevansi, dan menyelaraskan pengembangan IPTEK. Dan ini sesuai dengan pemenuhan kebutuhan atau pemecahan permasalahan DUDI dan masyarakat.
“Saya mewakili Untan sangat antusias menyambut hadirnya ekosistem Kedaireka di dunia pendidikan tinggi di Indonesia, utamanya dalam pengembangan IPTEK di kampus kami,” kata Garuda Wiko. (*/RED)
Leave a Reply