PONTIANAK, RUAI.TV – Seni bonsai sempat tiba-tiba menjalari banyak orang saat pandemi COVID-19 melanda. Para penggemar tanaman hias menginspirasi warga lain untuk mengis iwaktu dengan membuat bonsai.
Begitu pandemi mereda, seakan demam bonsai pun hilang. Namun bagi penggemar sejati, bonsai tetap menjadi hobi yang tak lekang oleh waktu.
Pameran dan Kontes Bonsai berlangsung di halaman Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat di Kota Pontianak. Para anggota Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Pontianak menampilkan bonsai terbaik dalam ajang ini.
Baca juga: Mesin Rusak, Kapal Hampir Tenggelam di Kendawangan
Namun, kegiatan ini telah berakhir pada Minggu (19/02/2023). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, melakukan seremoni penutupan.
Edi ternyata juga menggemari tanaman bonsai, karena ukuran dan keunikan bonsai enak dipandang. Dia menyebut, bonsai merupakan seni menata pohon.
“Seni dalam membentuk bonsai bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan proses dan ketelatenan merawatnya,” kata Edi.
Baca juga: Ibu-ibu Menyusui Ikut Perangi Stunting
Selain karena faktor hobi karena keindahannya, ada sisi ekonomi yang menjadi daya dorong penggemar. Harga sebuah bonsai bisa sangat fantastis, tergantung bentuk, keunikan, dan usianya.
Meski untuk menjadi seorang penghobi dan pembuat bonsai, perlu ketekukan. Ada kreativitas yang berpadu dengan pemahaman mengenai tanaman.
“Saya harap ke depan, akan ada taman bonsai di Kota Pontianak. Nilai seni dan ekonominya bisa menjadi daya tarik orang untuk menggeluti hobi tanaman hias jenis ini,” ujar Edi.
Baca juga: Sampah Bertebaran di Pinggir Jalan Lingkar Kota Ketapang
Bonsai merupakan jenis tanaman hias yang tidak instan. Memerlukan waktu lama, untuk membentuk suatu tamanan agar bisa berbentuk kerdil dan bernuansa unik. Seperti nuansa pohon tua namun berbentuk mini.
Bagi jenis bonsai tertentu, banderol harga pun sangat fantastis. Bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah. (*/RED)
