PONTIANAK, RUAI.TV – Harga sawit terbaru selalu mengacu pada ketentuan pemerintah. Tetapi ternyata, daftar harga sawit terbaru itu sering tak berlaku di lapangan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama pihak terkait, rutin mengelar rapat untuk menentukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk suatu periode.
Kemudian harga itu mereka rilis ke publik. Sayangnya, harga hasil rapat tersebut kerap tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Warganet pengguna Facebook mengeluhkan, harga sawit terbaru sawit itu masih jauh dari harapan.
Baca juga: Harga Sawit Terbaru Periode I Juli 2022 di Kalbar
Misalnya, pada periode pertama Juli 2022, pemerintah menetapkan kisaran harga sebagaimana daftar berikut:
Umur tanaman 3 tahun: 1.329,69
Umur tanaman 4 tahun: 1.424,11
Umur tanaman 5 tahun: 1.523,51
Umur tanaman 6 tahun: 1.571,35
Umur tanaman 7 tahun: 1.627,93
Umur tanaman 8 tahun: 1.680,42
Umur tanaman 9 tahun: 1.709,39
Umur tanaman 10-20 tahun: 1.782,22
Umur tanaman 21 tahun: 1.749,46
Umur tanaman 22 tahun: 1.741,08
Umur tanaman 23 tahun: 1.697,89
Umur tanaman 24 tahun: 1.638,58
Umur tanaman 25 tahun: 1.582,94
Sementara harga CPO dan PKO per kilogram, sebagai berikut:
CPO: Rp 8.108,10
PKO: Rp 4.574,71
Indeks K: 90,30 persen.
Baca juga: Harga Sawit Terbaru Melorot, Petani Kalbar Mengadu ke Pusat
Pemerintah mengunggah informasi ini di laman FB Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar pada Kamis (14/07/2022).
Harga Sawit Terbaru, Warganet Menjerit
Interaksi warganet di Group Facebook RUAI TV riuh-rendah dengan berbagai komentar. Kebanyakan warganet menyebut, harga dalam daftar itu tidak sesuai kondisi di lapangan.
Pemilik akun Ignatius Nuel menulis: Tekorlah oiiii pejabat harga segitu…bise tak pupok dan racun turunkan harga 80%
Sementara pemilik akun Vita menulis: dikmpung ku hnya 700 rp perkg. ancorreeee
Juga ada komen lain soal harga, seperti komentar Maria Mia: Disosok dibawah 1000 kok bisa beda ya
Baca juga: Bupati Sambas Jadi Ketua V Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit
Disertai emoticon menangis, akun Liaw Chui Mi menulis: Percuma rapat klu harga nya cuma segitu ,tidak sesuai harga bahan pokok sementara kebutuhan semangkin melambung tinggi
Analisis perbandingan juga muncul dalam komentar pemilik akun Hendrykus Hendi, dia menulis: Masih gak masuk. 1 ton TBS dapat 2 karung pupuk
Pemilik akun Yuven Talenta berkomentar: Harga segitu, apa bisa untung petani? Tidak sesuai dgn ongkos dan biaya perawatan.
Wawan Muko-moku, menyampaikan pendapatnya: Kalau harga TBS di bawah 2.000/kg petani pasti rekor karena Biaya produksi sudah naik mulai dari Saprodi, pupuk, herbisida dan tenaga kerja. Negara harus hadir untuk mencari solusi terbaik. (RED)
Leave a Reply