PONTIANAK, RUAI.TV – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk wilayah Kalimantan Barat, kembali ditetapkan untuk periode pertama Juli 2022. Tim menggelar pertemuan di Ruang Rapat Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat.
Pertemuan ini melibatkan unsur Pemda Provinsi, Pemda Kabupaten, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan utusan kelembagaan pekebun. Harga sawit terbaru untuk periode I Juli 2022 telah pemerintah siarkan pada Kamis (14/07/2022).
Baca juga: Daftar Harga Sawit Terbaru, Periode Kedua Juni 2022
Mereka telah menyepakati harga sawit atau tandan buah segar (TBS), palm kernel (PK) dan crude palm oil (CPO) untuk periode I Juli 2022.
Berikut daftarnya:
Umur tanaman 3 tahun: 1.329,69
Umur tanaman 4 tahun: 1.424,11
Umur tanaman 5 tahun: 1.523,51
Umur tanaman 6 tahun: 1.571,35
Umur tanaman 7 tahun: 1.627,93
Umur tanaman 8 tahun: 1.680,42
Baca juga: Harga Sawit Terbaru, Periode Kedua Mei 2022, Lihat di Sini!
Umur tanaman 9 tahun: 1.709,39
Umur tanaman 10-20 tahun: 1.782,22
Umur tanaman 21 tahun: 1.749,46
Umur tanaman 22 tahun: 1.741,08
Umur tanaman 23 tahun: 1.697,89
Umur tanaman 24 tahun: 1.638,58
Umur tanaman 25 tahun: 1.582,94
Baca juga: Harga Sawit Periode I Mei 2022, Cek di Sini!
Sementara harga CPO dan PKO per kilogram, sebagai berikut:
CPO: Rp 8.108,10
PKO: Rp 4.574,71
Indeks K: 90,30 persen.
Pemerintah mengunggah informasi ini di laman FB Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar pada Kamis (14/07/2022). Demikianlah daftar harga sawit terbaru Kalbar untuk periode I Juli 2022. (RED)
Tapi kog saya barusan jual sawit perkilo dihargai 925 dari pengepul
Kenapa daerah kec nanga tayap harga buah petani di hargai cuma 700 rupiah /kg, padahal berdasarkan tahun tanam seharus nya paling rendah di hargai 1000 rupiah/kg,untuk perhatian bgi aparatur terkait tolong diambil kebijakan untuk mengatasi masalah harga ini,terima kasih(salam tandan berduri)
Ya memang harga pupuk dengan harga yang ditentukan belum ketemu dengan harga ini, lucu kan? Kenapa harga pupuk melambung, harga buah sawit belum seimbang, tolong dipikirkan, harga panen untuk rakyat juga perlu ditingkatkan agar rakyat kita seha. Katanya Negeri kita sudah kaya, semoga berhasil, rakyat sejahtera, karena selama ini masij banyak yang belum sejahtera… kita pikirkan itu dengan baik, walau kita miskin tetap cinta Indonesiaku.
Berapapun harga yg ditetapkan oleh Pemerintah, tidak pernah ada realisasinya d lapangan. Coba pemerintah turun langsung ke pabrik2 di Kalbar, lihat dan tanyakan berapa mereka beli di lapangan.
Lebih baik tidak buat penetapan harga, toh pun tidak diikuti oleh pabrik. Biarkan saja petani mati perlahan lahan.
Komoditi sawit memang jadi ladang pungli org2 yg tidak berperikemanusiaan.
Fakta lapangan berbeda,,survey langsung di PKS..
Kenapa pabrik PTPN 13 parindu yg notabene nya BUMN membeli harga TBS petani di bawah harga indeks disbun
Aneh, …tolong dong di awasi bila perlu beri ultimatum perusahaan perusahaan yg tidak konsisten.