Putra asal Sintang ini menilai, Kalbar memiliki banyak potensi yang bisa digali terlebih berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga melalui HIPMI bisa mengambil peluang pasar luar negeri minimal di negera tetangga.
“Untuk dari segi relasi kita (HIPMI) juga sudah pernah menjalin hubungan dengan Malaysia dan Brunei, akan tetapi karena pandemi Covid-19 dan perbatasan (PLBN) tutup,” ujarnya.
Ia menyebut, saat ini para pengusaha di Kalbar sudah ada beberapa yang menjalankan industri berorientasi ekspor melalui Negara Malaysia seperti sarang burung walet, kratom dan komoditas lokal lainnya.
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menyampaikan, peluang UMKM di Kalimantan Barat sangat luas. Bukan sebagai wilayah untuk konsumsi produk dari luar tapi bagaimana Kit UMKM tersebut mampu untuk menjual produk-produk ke wilayah lain.
Baca juga: Awas, Pencuri Incar Meteran PDAM di Pontianak
“Anggota HIPMI Kalbar harus pandai melihat peluang. Lihat arah dari pembangunan perekonomian Kalimantan Barat melalui data-data perkembangan perekonomian Kalimantan Barat. Semakin berat tantangan semakin semangat saya untuk menaklukkannya. Hidup kalau tidak ada tantangan ambil bantal tidur,” ujar Midji.
Dirinya juga mengajak HIPMI untuk membangun Kalimantan Barat. Karena Kalbar membutuhkan sentuhan anak muda dan kita bisa melakukan hal tersebut demi kemajuan Kalbar. Ia berpesan kepada pengurus HIPMI agar tidak takut berusaha karena pemerintah siap membantu. Menurut mantan walikota Pontianak ini, jika ada kemauan saat ini tidak ada modal juga bisa membangun usaha.
“Kalau masalah izin dan lain sebagainya saya pastikan tidak ada masalah untuk di Kalimantan Barat, apapun kebutuhan untuk perizinan usaha, sepanjang tidak melanggar aturan saya akan permudah. Namun, jika nanti ada yang menghambat, beritahu saja,” tegasnya.
Tahun 2022 ini pemerintah pusat telah menargetkan nilai investasi di Indonesia sebesar Rp1.200 triliun. Angka ini meningkat 33,3 persen dari target tahun sebelumnya sebesar Rp900 trilun.
Target tersebut ditunjukan sebagai satu diantara upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tahun 2022. Satu diantara langkah untuk mencapai target investasi itu yakni dengan memetakan wilayah berpotensi mendongkrak investasi dan mengawal 600 hingga 700 perusahaan yang berinvestasi di 34 provinsi di Indonesia. (TS)
Leave a Reply