PONTIANAK, RUAI.TV – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kalimantan Barat, menerima pengaduan masyarakat terkait dugaan tercemarnya sungai Retok di desa Retok, kecamatan Kuala Mandor B, kabupaten Kubu Raya dan Sungai Sepatah di desa Agak, kecamatan Sebangki, kabupaten Landak beberapa waktu lalu, pada Kamis (14/07/2022)
Pengaduan itu dilakukan karena banyak ikan mati dan kejadian ini hampir setiap tahun terjadi. Jika terus dibiarkan, kondisi berpotensi mengancam kesehatan masyarakat terutama yang menguntungkan hidup dari sungai tersebut.
Baca juga: Harga Sawit Terbaru Periode I Juli 2022 di Kalbar
Terhadap pengaduan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar menggelar pertemuan bersama Kepala DLH Kubu Raya, Kepala DLH kabupaten Landak, Kepala BPPHLHK Wilayah Kalimantan seksi wilayah III Pontianak, kepala biro hukum setda kalbar, kabid PPLH DLHK Kalbar, Kabid PKSDAE DLHK Kalbar, pejabat fungsional pengawas DLHK Kalbar, Camat Sebangki dan Kuala Mandor B, serta kepala Desa Agak dan Kepala Desa Retok, di Kota Pontianak, pada Kamis (14/07/2022).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Landak, Banda Kolaga, mengatakan, hasil pertemuan pihaknya sepakat untuk melakukan verifikasi lapangan yang di fokuskan pada perkebunan dan pengelolaan limbah milik PT.Satria Multi Sukses (SMS) pada Minggu pertama Agustus 2022 mendatang.
Baca juga: Penunjuk Jalan Pekerja Ilegal Jadi Tersangka
“Kesimpulan dari pertemuan kemaren, akan ada verifikasi lapangan terhadap PT.SMS pada minggu pertama bulan Agustus mendatang,” katanya, Jumat (15/07/2022) siang.
Verifikasi itu dilakukan, untuk memastikan pengaduan masyarakat terhadap tercemarnya sungai di daerah tersebut. jika terbukti melakukan pencemaran lingkungan, maka sanksi juga akan diberikan. Banda memastikan akan menyampaikan kembali hasil dari Verifikasi lapangan kepada publik melalui media massa. (TS)
