Meski demikian, virus ini tidak menular dari hewan peliharaan ke manusia. Untuk mengenali kemunculannya, beberapa ciri pada ternak babi bisa menjadi petunjuk.
Umumnya, ada tanda merah kebiruan pada kulit dan mata ternak babi. Selain itu, kerap timbul pendarahan pada beberapa organ ternak. Bahkan, ternak bisa mengeluarkan darah dari lubang alami.
Baca juga: Pagi-pagi, Sebuah Warung Minuman Terbakar di Sidas
Ciri lainnya, ternak terpantau lemas dan tidak mau makan. Munsif menegaskan, daging babi yang terpapar ASF tidak layak konsumsi.
Pemerintah menyarankan protokol penanganan terhadap babi yang mati karena ASF. Dengan cara membungkus bangkai babi dengan plastik, kemudian menguburkannya untuk menghindarkan virus ini menyebar lebih luas. (RED)
Leave a Reply