Polda Kalbar beserta Stakeholder terkait telah mendirikan 5 posko terpadu dan 24 dapur umum serta 32 posko pengungsian.
“Kami juga menyalurkan bantuan berupa sembako, air bersih dan keperluan warga terdampak banjir,” kata Asep.
Wakapolda Kalbar juga mengatakan, pihaknya turut memantau lokasi perumahan terdampak banjir dan ditinggal penghuninya mengungsi, untuk menghindari terjadinya aksi pencurian.
Baca juga: Operasi Zebra Kapuas 2021 Dimulai, Ini 4 Tujuannya
Asep meminta agar masyarakat korban banjir yang berada di pengungsian, untuk tabah dan bersabar. Tidak lupa juga selalu menerapkan protokol kesehatan, untuk melindungi diri dari COVID-19.
“Kami berharap banjir yang melanda di beberapa wilayah Kalimantan Barat segera surut sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya,” harapnya.
Baca juga: Sabu di Desa Garu dan Tunang, Polisi Tangkap 2 Pelaku
Kabupaten Sintang menjadi daerah yang sangat parah terdampak banjir, karena wilayahnya adalah tempat pertemuan dua aliran sungai besar yaitu sungai Kapuas dan sungai Melawi. (*/RAY)
