Dia membagi rombongan menjadi dua, masing-masing menelusuri kawasan hutan yang menjadi tempat Supandi berburu. Sambil mencari Supandi, seseorang menabuh gong.
Sarmianus, warga yang ikut dalam tim, mengatakan, pemukulan gong merupakan cara tradisional menurut tradisi Dayak, untuk mencari orang ilang.
Gong dipukul dalam irama tunggal dan tetap. Sembari orang-orang memanggil nama kecil Supandi: “Pandi, Pandi, Pandi”.
Baca juga: Pejudi Kabur, Aparat di Sintang Bakar Arena Sabung Ayam
Pencarian masih belum berhasil menemukan di mana keberadaan Supandi. Ayahnya, Kartimon, kepada polisi menyebut, saat berpamitan berburu, anakanya itu mengenakan baju kaus warna hitam.
Di bagian belakang baju itu ada tulisan “karak”. Selain itu, Supandi membawa tas selempang warga hitam, dan mengenakan celana loreng warna krem. Ciri khususnya, memiliki tatto di tangan kiri. (RED)
Leave a Reply