KETAPANG, RUAI.TV – Bupati Ketapang Martin Rantan, secara resmi membuka Pentas Seni Budaya Dayak (PSBD) IX Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang, yang berlangsung di Balai Sungai Kedang, Pendopo Bupati Ketapang, pada Sabtu (25/11/2023).
PSDB DAD Ketapang yang kesembilan belas tersebut mengambil tema “Melalui PSDB Mari kita Jaga Hutan Tanah, Kayu Arai Yang Masih Tersisa, Sebagai Sumber Kehidupan Untuk Melestarikan Adat Istiadat Seni Dan Budaya Bangsa”.
Dalam sambutannya, Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Ketapang memberi ucapan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada DAD Ketapang dan panitia pelaksana yang telah bekerja dengan kompak dan penuh rasa kekeluargaan, sehingga pagelaran budaya, Pentas Seni Budaya Dayak DAD Kabupaten Ketapang IX Tahun 2023 dapat dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Bupati menilai, sesuai dengan tema pagelaran, bahwa hutan bagi suku Dayak adalah simbol persatuan, menyimpan nilai historis, dan ruang mentransfer pengetahuan antar generasi.
Selain itu, hutan menurut Beliau juga menjadi bagian dari spiritualitas.
“Saat musim buah, di kampung-kampung digelar ritual adat menjangkap buah, yakni upacara syukuran atas panen buah yang dilaksanakan di tembawang atau dohas. Tembawang atau dohas, merupakan pusat atau sumber kehidupan. Segala usaha untuk keberlangsungan hidup keluarga Dayak dari generasi ke generasi.
Oleh karenanya, pada kesempatan yang baik ini, Beliau mengajak Dewan Adat Kabupaten Ketapang, para camat, para kepala desa, domong mantir dan seluruh masyarakat serta generasi muda Dayak untuk menjaga hutan, tembawang, dohas yang masih tersisa, dan menanam kembali berbagai macam jenis buah-buahan, agar tembawang kita tetap lestari dan tidak punah.
Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui instansi terkait kata bupati lagi, terus berupaya maksimal dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah dengan memberikan dana fasilitasi pagelaran seni budaya kepada 10 paguyuban etnis, salah satu diantaranya adalah Pentas Seni dan Budaya Dayak (PSBD), yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang.
Beliau juga mengatakan kalau Balai Sungai Kedang yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) merupakan fasilitas gedung pertunjukan sebagai sarana pagelaran pentas seni budaya, hiburan, pameran dan event-event lainnya.
“Guna mendukung pelestarian budaya daerah, Pemerintah Kabupaten Ketapang juga secara bertahap menuntaskan pembangunan rumah adat, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa serta melakukan pemugaran dan pemeliharaan objek-objek cagar budaya yang ada di Kabupaten Ketapang,” kata Martin.
Mengakhiri sambutannya, bupati kembali memberi ucapan selamat dan apresiasi kepada para panitia, berharap acara berjalan lancar dari awal sampai akhir acara.
“Semoga seluruh rangkaian acara kita, mulai dari pembukaan sampai dengan penutupan dapat berjalan lancar, aman dan meriah,” harapnya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Ketapang, Sekda Ketapang, anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Forkopimda, Ketua Umum DAD Kabupaten Ketapang dan jajarannya, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab. Ketapang, para camat, para kades, para tokoh adat dan agama, tokoh etnis, dan sejumlah organisasi masyarakat. (Prokopim/RED)
Leave a Reply