KAYONG UTARA, RUAI.TV – Kegiatan tanam pohon menjadi bagian dari Pekan Peduli Orangutan (PPO) 2022, yang akan berlangsung 15-16 November 2022 di Kabupaten Kayong Utara (KKU). Yayasan Palung (YP) telah menjadikan momen ini sebagai agenda rutin tahunan sejak 2008.
Aksi tanam pohon mereka rencanakan berlangsung di kawasan Bentangor Education Center, Desa Pampang Harapan, Sukadana di hari pertama kegiatan. Tak kalah menarik adalah lomba memasak tradisional di hari kedua.
Panitia menetapkan, bahan-bahan untuk lomba memasak tidak boleh beli di pasar. Peserta harus mendapatkan bahan-bahan tersebut dari hutan di sekitar kawasan desa mereka. Dan tentunya, bahan-bahan ini haruslah halal.
Baca juga: 2.500 Bibit Jengkol Ditanam di Lokasi Kebakaran Lahan
Para peserta lomba memasak berasal dari warga sekitar Desa Pampang Harapan. Penyelenggarannya bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Masing-masing desa mengutus dua kelompok dengan masing-masing tiga orang dari dusun-dusun. Ada tiga dusun yang berpartisipasi, yakni Segua, Pampang Harapan, dan Pasir Mayang. Seluruh peserta lomba memasak tradisional ini sebanyak enam kelompok.
Direktur Lapangan YP, Edi Rahman, mengatakan, para pemerhati konservasi menjadikan momen ini untuk semakin memperkenalkan pentingnya pelestarian orangutan. Primata ini merupakan satu dari empat kera besar yang ada di dunia, yang habitatnya ada di KKU.
Baca juga: Kesempatan Langka, Jumpa Anak Orangutan di Habitatnya
“Kita tidak menginginkan orangutan yang menjadi kebanggaan Indonesia bahkan dunia hanya tinggal cerita,” ujar Edi.
Selain penanaman pohon dan lomba memasak, panitia menggelar sejumlah kegiatan lainnya. Seperti lomba kerajinan anyaman untuk pelajar SD, SMP, dan SLTA. Ketentuannya, bahan baku anyaman harus berupa daun pandan.
Masih untuk kalangan pelajar, panitia membuat lomba menggambar. Setiap sekolah di Kecamatan Sukadana mengutus tiga pelajar. Sementara untuk lomba cerdas cermat, hanya untuk pelajar tingkat SMA atau SMK.
Baca juga: Hari Orangutan Sedunia, Mengapa?
Sebagai upaya sosialisasi orangutan, panitia menyelenggarakan workshop untuk para peserta lomba menggambar dan menganyam. Talkshow secara hybrid akan mereka gelar dengan materi seputar konservasi dan orangutan.
Masih dalam kaitan dengan sosialisasi konservasi, warga desa akan menyaksikan pemutaran film. Penampilan teatrikan dari RK-Tajam dan Rebonk akan menjadi rangkaian penutup acara. (*/RED)
Leave a Reply