KAYONG UTARA, RUAI.TV – Para pengelola hutan desa di Kabupaten Kayong Utara (KKU) menerima 30 ribu benih kopi. Mereka menyalurkan bibir-bibit ini kepada warga desa, yang berminat melakukan budidaya.
Yayasan Palung (YP) menyerahkan ribuan benih kopi ini kepada 6 Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD) di Simpang Hilir, Kamis (08/12/2022) hingga Jumat (09/12/2022).
Asisten Field Officer Program Hutan Desa YP, Robi Kasianus, menyebut, bantuan itu tak hanya berupa benih, tetapi sekaligus peralatan penunjang untuk persemaian, seperti pot tray dan polybag.
Baca juga: Berkat Group WA, Terkumpul Rp 32 Juta untuk Perbaiki Jalan
Masing-masing 10 ribu benih mereka serahkan kepada LDPHD Rantau Panjang dan Penjalaan. Dari jumlah ini, 5 ribu merupakan benih kopi exelsa dan 5 ribu benih kopi liberika. Di Desa Penjalaan, YP menyerahkan mulsa dan dolomit ke KUPS pertanian desa setempat.
Sebanyak 10 ribu benih berikutnya mereka serahkan kepada Anwar, Ketua LDPHD Simpang Keramat. Juga terdiri atas 5 ribu bibit liberika dan 5 ribu bibit exelsa. Selain itu, juga ada 50 unit pot tray dan 10 ribu polybag.
“Benih ini bisa mereka bagikan kepada masyarakat yang ingin menanam dan memelihara kopi,” kata Robi.
Baca juga: Dinihari, Pemuda Ini Buang Bayi di Semak-semak
Di Desa Nipah Kuning, benih kopi dan alat penunjangnya mereka serahkan kepada 4 LDPHD, yakni LPHD Banjar Lestari, Hutan Bersama, Koembang Betedoeh, dan Alam hijau. Masing-masing LPHD menerima antara 1.000 hingga 1.600 benih, serta puluhan unit pot tray dan sejumlah polybag.
Direktur Lapangan YP, Edi Rahman, mengatakan, telah membangun komunikasi dengan Bupati KKU mengenai program ini. Di antara informasi yang dia sampaikan, kopi KKU telah merambah pasaran Turki dan Spanyol.
“Sehingga kemungkinan akan ada permintaan besar terhadap kopi,” kata Edi Rahman.
Baca juga: Pelajar Bengkayang Selenggarakan Bazaar Natal
LDPHD menjadi penerima benih kopi, sebab sebelumnya telah mengikuti Sekolah Lapang Agroforestri Kopi di KKU. Balai PSKL Wilayah Kalimantan menyelenggarakan Sekolah Lapang itu pada Juli lalu.
Edi menjelaskan, bantuan bibit kopi sekaitan dengan fakta integritas tentang pengembangan agro forestri kopi di Desa Penjalaan sebanyak 30 hektar. Fakta integritas pada Juli 2022 ditandatangani BPSKL Kalimantan, YP, KOJAL Indonesia, KPH, LDPHD Penjalaan dan Kades Penjalaan.
Selanjutnya, pada November 2022 di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, parapihak telah menandatangi kesepakatan mengenai pengembangan agroforestri kopi di zona hutan desa sebanyak 30 hektar. (*/RED)
Leave a Reply