“Ya, kami buat panggung dadakan di rumah. Apa yang bisa kami selamatkan saja,” kata tokoh masyarakat Dusun Keduai, Desa Nanga Nuar, Kecamatan Silat Hilir, Junaidi.
Pemimpin Umat GSJA Simpang Silat, Pdt. Yonathan Jurit mengatakan, wilayah timur ini sudah empat kali mengalami banjir parah.
“Seperti ganti-ganti begitu di timur Kalbar ini. Misalnya banjir Putussibau dulu, wilayah Silat, dan Melawi. Selalu giliran, hanya jarak satu dua hari jak,” kata Yonathan Jurit.
Lihat juga: Lagi, Banjir Landa Silat Hulu dan Silat Hilir – VIDEO
Dia menuturkan, genangan air setinggi ini belum pernah terjadi kurun 30-40 tahun terakhir di wilayah Silat.
Di Desa Miau, jembatan dan jalan akses ke Nanga Silat lumpuh total selama 21 hingga 22 Oktober. Satu unit minibus dan mobil tangki BBM bahkan terperosok setengah badan ke dalam air.
Di jalan lintas Sintang-Putussibau, di Dusun Keduai, Desa Nanga Nuar, dua unit sepera motor pelintas hanyut. Empat penyelam tidak bisa menolong karena derasnya arus air menyeberangi itu.
Di Kampung Sungai Mali, Desa Seberu, Kecamatan Silat Hilir, belasan rumah mulai terendam Jumat (22/10/21) pagi. Desa Entibab, Kota Dangkan dan beberapa desa di hulunya kembali terendam. Beberapa jam sebelumnya air sempat surut, namun tiba-tiba permukaan air naik kembali. (LIM/RED)
Leave a Reply