“Karena untuk wilayah kita yang luas itu memang menyebabkan petugas kami sulit untuk melakukan penyuntikan ke lokasi-lokasi peternak,” ujar Marytiningsih.
Sepanjang virus ini terdeteksi ada di Kapuas Hulu, ratusan ternak babi mengalami kematian. Peternak pun gagal panen.
Baca juga: 2.300 Pelajar di Kalbar Putus Sekolah Karena Ini!
Menurut data sampai dengan 10 Desember 2021, tercatat sebanyak 984 ekor kasus kematian babi akibat virus ASF. Kematian ternak babi terjadi di 12 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Namun, data itu terbatas pada peternak yang aktif melaporkan keadaan ternak mereka ke pemerintah. Marytiningsih memperkirakan, ada cukup banyak peristiwa kematian ternak babi yang tidak terlaporkan. Karena itu dia berharap peternak aktif melaporkan jika terjadi kematian ternak akibat flu babi di Kapuas Hulu. (RED)
Leave a Reply