SINTANG – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama tingkat sekolah menengah atas (SMA) berlangsung, Senin pagi 1 April 2019.
Di Kecamatan Ambalau Kabupaten Sintang, khusus di SMA Negeri 1 Ambalau ujian di hari pertama dipantau langsung oleh Kapolsek Ambalau, Iptu MR. Pardosi bersama anggota menggunakan jalur sungai untuk menuju sekolah.
Dalam peninjauan UNBK di SMA Negeri 1 Aambalau ini, Kapolsek menjelaskan terkait Kondisi sekolah yang halamannya masih tanah kuning sehingga menimbulkan lumpur jika musim hujan. Selain itu medan atau jalan menuju sekolah juga masih sulit dan berat untuk dilewati karena harus menyeberangi sungai Melawi yang berbatu atau arum jeram. Jikapun melalui jalur darat kondisi jalan rusak akibat hujan yang terjadi belakangan ini.
“Diharapkan ada perhatian khusus dari Instansi terkait khusus untuk sekolah-sekolah di Ambalau karena merupakan kecamatan paling pedalaman di kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah, yang hanya bisa ditempuh lewat jalur sungai (Speed) dari Nanga Pinoh kabupaten Melawi,” jelas Kapolsek Ambalau, Iptu MR. Pardosi, Senin (1/4) pagi.
Untuk UNBK di SMA Negeri 1 Ambalau ini diikuti oleh 60 pelajar yang terdiri dari 32 siswa dan 28 siswi. Waktu pelaksanaan ujian nasional ini terdiri atas 3 sesi, Sesi 1 jam 07.30 s/d 09.30 WIB= 20 Siswa/i, Sesi 2 jam 10.30 s/d 12.30 WIB= 20 Siswa/i, dan Sesi 3 jam 14.00 s/d 16.00 WIB= 20 Siswa/i.
Kepala SMAN 1 Ambalau, Duwen mengatakan pelajar yang mengikuti UNBK ini menggunakan sarana yang sangat terbatas, yakni menggunakan laptop sebanyak 20 unit sehingga ujian nasional dilaksanakan menjadi tiga sesi.
“Menggunakan sarana sangat terbatas, laptop berjumlah 20 unit sehingga pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Ambalau itu dilaksanakan tiga sesi. Harapan kedepan mudah-mudahan pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi bisa memberikan perhatian terhadap kondisi ini,” harap Kepala SMAN 1 Ambalau, Duwen. (Red).
Leave a Reply