Seekor gajah Asia bernama Koshik, diluar dugaan ternyata bisa berbicara dalam bahasa Korea! Ia berbicara dengan cukup sempurna dan mudah dipahami oleh orang-orang yang berbicara dalam bahasa tersebut. Uniknya, gajah ini tidak berbicara menggunakan bibirnya, namun dengan rongga yang ada di dalam mulutnya.
Setidaknya lima kata yang bisa diucapkan oleh Koshik menurut catatan para ahli, yang diterbitkan dalam sebuah jurnal bernama Current Biology tanggal 1 November 2012 silam. Diantaranya adalah ‘annyong‘ (halo), ‘anja’ (duduk), aniya (tidak), ‘nuo’ (berbaring) dan ‘choah’ (bagus). Kemampuan bahasa yang dilakukan oleh Koshik, tak urung bisa memberikan sebuah wacana penting dalam pembelajaran kompleksitas evolusi vokal, karena kemampuan ini sangat penting bagi pembicaraan manusia dan kemamuan bermusik, ungkap para peneliti.
“Bahasa manusia pada dasarnya memiliki dua aspek penting, yaitu pitch (pengucapan) dan timbre (getar),” ungkap Angela Stoeger dari Universitas Vienna. “Uniknya si gajah Koshik ini bisa memadukan antara pengucapan dangetar tadi, dia secara akurat bisa menirukan ucapak pelatihnya. Hal ini sangat luar biasa mengingat perbedaan ukuran tubuh, sistem vokal dan anatomi yang sangat luar biasa antara manusia dan gajah.”
Padahal gajah hanya memiliki rongga mulut dan tidak memiliki bibir. Sementara pangkal tenggorokan besar mereka hanya menghasilkan suara yang rendah dan tidak jelas. Kemampuan bicara Koshik meniru secara sempurna pengucapan dan karakteristik suara pelatihnya. Analsis struktural dari cara bicara Koshik ini menunjukkan bahwa ia sangat mirip dengan suara manusia tetapi juga menunjukka perbedaan yang sangat signifikan dengan gajah lainnya.
Sebelumnya sudah ada penelitian tentang kemampuan gajah Asia dan Afrika menirukan suara. Gajah Afrika sudah dikenal bisa menirukan suara mesin truk, dan gajah Asia jantan yang hidup di Kazakhstan bisa menirukan bahasa Rusia dan Kazakhstan, namun semua aksus tersebut tidak pernah diteliti secara ilmiah.
Dalam kasus Koshik, Angle Stoeger, Daniel Mietchen, Tecumseh Fitch dan rekan mereka menyatakan bahwa Koshik menirukan bahasa Korea dengan berbagai cara. Pertama, mereka meminta orang Korea untuk menuliskan apa yang mereka dengar, pada saat mereka mendengarkan ulang suara gajah.
“Kami menemukan sepakat soal kejelasan kata-kata yang bisa diucapkan dan bahkan ejaan Korea imitasi Koshik,” kata Stoeger. Tapi sejauh ini para ilmuwan yakin, Koshik tidak benar-benar mengerti apa yang dia katakan.
Ini tidak sepenuhnya jelas mengapa Koshik mengadopsi perilaku yang tidak biasa, namun para peneliti menduga hal ini terkait dengan pengalaman Koshik saat remaja yang sempat menghuni kebun binatang Everland di Korea Selatan selama sekitar lima tahun, selama periode penting dalam pertumbuhan dan perkembangan gajah itulah, manusia menjadi satu-satunya kontak sosial yang dimiliki Koshik.
“Kami menduga bahwa Koshik mulai beradaptasi secara vokal kepada rekan manusianya untuk memperkuat afiliasi sosial, sesuatu yang juga terlihat di spesies-spesies lain yang belajar meniru vokal – dan dalam kasus yang sangat khusus, juga di berbagai spesies,” kata Stoeger.
Penasaran mendengar Koshik yang sedang berbicara? klik saja disini: http://www.eurekalert.org/multimedia/pub/49234.php?from=224898
CITATION: Angela S. Stoeger, Daniel Mietchen, Sukhun Oh, Shermin de Silva, Christian T. Herbst, Soowhan Kwon, W. Tecumseh Fitch. An Asian Elephant Imitates Human Speech. Current Biology, 2012; DOI: 10.1016/j.cub.2012.09.022
Leave a Reply