PONTIANAK – Gubernur Kalbar Sutarmidji menjadi narasumber dalam kegiatan seminar nasional ‘Pendidikan Pancasila Demi Terciptanya Moralitas Generasi Milineal’ yang diselenggarakan oleh mahasiswa fakultas hukum Universitas Tanjungpura Pontianak di aula Fakultas Hukum, Kamis (14/2).
Dalam diskusi tersebut, Gubernur Kalbar Sutarmidji meminta penegakan hukum harus kembali kepada Reposisi Hukum di jaman sekarang. Sebab untuk saat ini dengan kemajuan teknologi pemahaman hukum dan penempatan hukum tidak dilihat serta dipahami oleh masyarakat dan pelanggaran hukum dianggap sebagai hal biasa, akibatnya saat dilakukan penegakan hukum kepada setiap orang dan masyarakat menjadi sebagai asumsi kriminalisasi kepada pelanggaran hukum.
“Aturan banyak tapi tidak di implementasikan dengan baik di masyarakat maka pelanggaran hukum dianggap biasa saja. Ini yang harus ada Reposisi Hukum dalam aturan-aturan dan pemahaman hukum di tengah masyarakat agar tidak terjadi kesalahan dalam informasi saat melakukan penegakan hukum, jangan sampai pelanggar aturan di biarkan terus menerus tanpa sanksi sehingga orang beranggap pelanggaran itu bukan sebagai pelanggaran,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Dirinya menggambil contoh yang sering ditemukan, jika seorang pengendara bermotor dilarang melewati suatu jalan tertentu namun pengendara bermotor itu tetap saja melewati dan itu dianggap hal biasa, saat penegak hukum melakukan penilangan kepada pengedara tersebut tidak terima dengan alasan sering melalui jalan itu, maka aturan yang sudah ditetapkan tidak ditaati dan ini harus adanya Reposisi Hukum.
“Ada larangan dilarang melalui jalan itu, padahal aturannya untuk satu arah nah si pengendara bermotor tersebut kena tilang sama polisi, dia tidak diterima ditilang dan dikenakan sanksi dia marah sama polisi. Ini yang harus masyarakat pahami dengan aturan yang ada termasuk generasi milenial,” tuturnya.
Lanjutnya, sekarang ini generasi milenial untuk mengisi negara berdasarkan Pancasila harus banyak tahu dan paham berbagai aspek yang terjadi di tengah masyarakat dan negata ini, sebab kita masuk di keterbukaan informasi serta transparansi yang ada saat ini.
“Generasi milinal ini harus semuanya tahu dan paham yang sedang terjadi di negara, jangan menjadi genarasi tidak mau tahu tentang apa yang terjadi di tengah masyarakat, Itu salah. Jadi lah generasi milenial yang melek dengan semua yang sedang terjadi di tengah masyarakat dan mau berargumentasi dengan baik sesuai dengan aturan yang ada,” tuturnya. (Red).
Leave a Reply