JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali mengikuti Internasional Handcraft Trade Fair (Inacraft) ke 21 Tahun 2019, di Jakarta Covention Center (JCC), beberapa waktu lalu.
Event INACRAFT ke-21 ini, untuk pertama kalinya dihadiri paviliun Luar Negeri dari negara Maroko, Pakistan, Jepang, Hongkong, dan Polandia. Pameran kerajianan berskala internasional ini ditargetkan akan dihadiri oleh 1.000 buyer dari sekitar 60 negara.
Kemudian sebanyak 14 stand dan 12 peserta dari Kalimantan Barat dengan berbagai macam produk kerajinan tangan unggulan dari 12 Kab/Kota, yang dipusatkan di Hall B. Kegiatan tersebut berlangsung sejak 24 – 28 April 2019.
Dalam acara INACRAFT 2019 ini sebanyak 1.700 peserta, terdiri dari 26 persen binaan dinas di daerah, 9 persen dari Kementerian/BUMN dan 66 persen adalah Peserta independ, yaitu seperti perseorangan, berpartisilasi memeriahkan pesta keberagaman produk kerajinan tangan.
Dari data infografik INACRAFT 2019, pengunjung di hari ke empat terdata sebanyak 42.330 orang, sedangkan kontrak dagang yang dihasilkan sebanyak 5.350.000 USD dan penjualan aneka kerjinan sebesar Rp37.560.500.000.
Disaat penutupan pameran INACRAFT, permintaan akan kerajinan tangan meningkat pesat terlihat dari membludak pengunjung di JCC.
Para peserta dari Kalimantan Barat mendapatkan hasil yang cukup baik dari hasil penjualan aneka kerajinan, yang di jajakan di stand Kalimantan Barat selama 5 hari pameran ini berlangsung.
“Melihat hasil kerajinan kita banyak diminati dan banyaknya permintaan, kita dari provinsi ingin memajukan pengrajin-pengrajin dari Kalbar, dan para Pengrajin dari Kalbar itu sangat kreatif,” Kata Ketua Dekranasda provinsi Kalbar Lismaryani.
Lebih lanjut Lismaryani mengatakan sempat melakukan kunjungan ke kantor google, dan mendapatkan tanggapan yang sangat baik dari pihak google.
”Rencananya pihak Google akan melatih pengrajin-pengrajin kita yang ada di kalbar tanpa biaya,” ujarnya.
Kemudian Lismaryani menambahkan di Kalimantan Barat sudah ada banyak kemajuan terlihat dari banyaknya barang barang yang di pamerkan.
Seperti dari Singkawang membuat gelas dari kulit bawang dan Kapuas hulu membuat songket tenun Iban. Untuk mendukung pemasaran atau penjualan hasil kerajinan dari Kalbar, Lismaryani mengatakan akan membentuk ASEPHI di Kalbar.
“Kemarin kita diundang ASEPHI pusat untuk membentuk kembali ASEPHI Kalbar karena ASEPHI tahun lalu sudah di bekukan,” Tandasnya. (Red).
Leave a Reply