PONTIANAK – Sebanyak 28 (dua puluh delapan) Pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kalimantan Barat periode 2018-2022 dilantik oleh ketua umum KONI Kalbar, Fachrudin Siregar, di Hotel Borneo Pontianak, Senin sore, 7 Januari 2019.
Menjabat sebagai Ketua PSTI Kalbar dalam pelantikan ini adalah Ahmad Jamalong yang juga merupakan wasit internasional sepak takraw asal Kalimantan Barat, beserta sejumlah bidang di dalam sayap organisasi PSTI. Selain dihadiri pengurus KONI Kalbar dan pengurus yang dilantik, kegiatan ini juga dihadiri Pengurus Cabang Persatuan Sepak Takraw Indonesia di 12 kabupaten dan kota di Kalbar.
Dalam sambutannya Kerta Umum PSTI Kalbar periode 2018-2022 Ahmad Jamalong menyampaikan, 3 (tiga) hal yang menjadi penekanan dalam kepengurusannya, seperti menyatukan tekat dan komitmen untuk mengharumkan dan mengembalikan kejayaan olehraga Takraw Kalimantan Barat baik di tingkat nasional hingga internasional apapun alasan dan kendalanya seperti yang sering didengar selama ini tidak ada waktu dan tidak ada dana.
“Kita berharap kita dapat memberikan yang terbaik untuk Kalbar, terlebih Takraw Kalbar sempat meraih kejayaan, kami akan kembalikan masa kejayaan sepak Takraw Kalbar,” tegas Jamalong.
Jamalong menambahkan bahwa kekurangan yang dihadapi Pengprov Takraw saat ini seperti tidak ada sekretariat, sarana dan prasarana seperti bola dan net, sehingga selama ini untuk berlatih hanya menumpang dan menggunakan lapangan Bulu Tangkis yang ada di Kota Pontianak sehingga dalam hal ini harus ada dukungan dari KONI provinsi maupun Disporapar Kalbar.
“Tidak ada sekretariat, untuk itu meminta Disporapar bisa menyediakan sekretariat agar bisa mengembangkan organisasi secara profesional,” pintanya dihadapan ketua KONI Kalbar Fachrudin Siregar.
“Sepak Takraw belum punya aset, seperti bola, net, dan lapangan sehingga jika ada event harus mengemis di sejumlah lapapngan yang ada di Kota Pontianak, kami meminta agar ada lapangan di komplek SSA (Sultan Syarif Abdurahman) meski tidak bisa di Indoor minimal bisa di Aoutdoor,” harapnya.
Di Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) takraw Kalbar ditingkat internasional memiliki satu wasit, dan untuk nasional ada dua wasit, serta pelatih akan di programkan pada rapat kerja yang berlangsung Senin malam (7/1). Dimana pelantikan yang dilakukan ini meski dilakukan sederhana namun menurut Jamalong ini menunjukan bahwa itulah Standar Operasional Peresedur (SOP) dalam organisasi yang harus dijalani.
Menurut Jamalong olahraga Takraw harus dikembangkan oleh orang Indonesia, Karena Takraw merupakan 1 dari 3 Olahraga asli Indonesia, selain Pencak Silat dan Tarung Derajat. Selain itu dalam sambutannya ia juga menyinggung untuk menghadapi Pra PON 2019 akan dilakukan di Bengkulu dan diikuti 8 Provinsi, Kalbar sudah menyiapkan tim bayangan dan terget bisa lolos di PON yang berlangsung di Provinsi Papua 2020 mendatang melalui pengurus provinsi yang profesional ini.
Sementara itu ketua umum Koni Kalbar, Fachrudin Siregar mengatakan, bahwa dengan di komandani wasit internasional sepak Takraw, ia berharap PSTI Kalbar bisa berjaya sehingga bisa ikut di PON 2020 di Papua mendatang.
“Sebelum menuju Pra PON akan ada Pra Pra PON sehingga memiliki persiapan yang sangat matang yang dimulai dari sekarang,” kata ketua KONI Kalbar.
Selain itu dalam rapat kerja yang akan dilakukan PSTI Kalbar juga diharapkan dapat menghasilkan program yang dapat di kerjakan langsung bukan menunda-nunda. “Saya harapkan hasil rapat kerja nanti malam kita langsung kerja,” pinta Fachrudin Siregar.
Sementara ditanya terkait kendala sarana dan prasarana seperti sekretariat, bola, net dan lapangan takraw yang dihadapi oleh PSTI Kalbar selama ini, ketua KONI Kalbar mengatakan itu ranahnya pemerintah daerah yakni Disporapar untuk pengadaannya. “itu ranahnya Disporapar,” jawabnya singkat. (Red).
Leave a Reply