Arsip

Warga Pasang Pagar Adat di Lahan Sawit PT SAP, Tuntut Perusahaan Penuhi Kesepakatan

Proses Pemasangan Pancang Adat oleh Koperasi Produsen Pelunjung Jaya di PT Surya Agro Palma, di Desa Teraju, Kecamatan Toba. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

SANGGAU, RUAI.TV – Warga yang tergabung dalam Koperasi Produsen Pelunjung Jaya (KPPJ) memasang pagar adat di lahan perkebunan sawit milik PT Surya Agro Palma (SAP) di Desa Teraju, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Rabu, 9 April 2025.

Aksi ini menjadi simbol kekecewaan warga terhadap perusahaan yang diduga mengingkari kesepakatan lama dengan koperasi.

Ketua KPPJ, Yayan Susanto, mengungkapkan bahwa akar konflik bermula sejak akhir 2016. Saat itu, petani mitra plasma yang bergabung dengan KPPJ menuntut konversi lahan kepada PT SAP. Namun, hingga kini, perusahaan belum juga menanggapi tuntutan tersebut.

Advertisement

“Kebun plasma yang seharusnya menjadi penopang hidup petani justru gagal total. Koperasi mengalami kerugian hingga lebih dari Rp43 juta,” jelas Yayan.

Konflik pun terus bergulir selama bertahun-tahun. Bahkan, PT SAP sempat melaporkan Ketua Koperasi ke Polres Sanggau, yang dianggap sebagai upaya kriminalisasi terhadap perjuangan koperasi.

Setelah melewati berbagai upaya, kedua pihak akhirnya menandatangani kesepakatan pada 15 Desember 2020. KPPJ berharap kesepakatan tersebut bisa mengakhiri konflik berkepanjangan dan memulihkan kehidupan petani mitra.

Namun harapan itu pupus. Menurut Yayan, PT SAP tidak menunjukkan itikad baik dalam melaksanakan isi kesepakatan. “Kami kecewa karena perusahaan terkesan mengabaikan tanggung jawabnya. Kerugian makin besar, dan kehidupan petani semakin sulit,” katanya.

Sebagai bentuk tekanan, KPPJ mengambil langkah strategis dengan memploting area dan memasang pagar adat di lokasi. Aksi ini bertujuan agar perusahaan segera memenuhi kewajiban sesuai perjanjian.

“Kami tidak akan melepas pagar adat ini sebelum PT SAP memenuhi tuntutan anggota koperasi. Jika ada pihak yang mencoba membuka pagar ini, maka sanksi adat akan berlaku,” tegas Yayan.

Warga dan anggota KPPJ kini menunggu langkah konkret dari PT SAP untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung hampir satu dekade.

Advertisement