SANGGAU, RUAI.TV – Ketua RT 01, Kuala Tebang, Desa Melungai, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Muhammad Aleng, mengeluhkan dampak lingkungan akibat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT PT Agri Sentral Lestari (ASL) yang beroperasi tak jauh dari pemukiman warga.
Adapun dampak yang dirasakan warga RT 01 seperti bau tak sedap, menyebabkan gatal pada kulit hingga pencemaran sungai. Terlebih sungai yang ada adalah satu-satunya sumber untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat.
“Dampak sekarang sudah luar biasa kalau ke warga kami, dampaknya memang gatal. Kalau yang sekarang ini bau-bau yang tidak sedap itu yang tidak mampu, kalau tengah makan saja masuk, masuk ke perut kita,” kata Ketua RT 01 kepada ruai.tv, Selasa (23/01/2024) malam.
Tak hanya itu, suara mesin pabrik juga dirasa menganggu warga terutama pada saat beristrahat dan anak-anak yang sedang belajar. “Kalau masalah terganggu itu saja sudah pasti,” jelasya.
Aleng menjelaskan, PKS PT ASL berdiri sejak tiga tahun lalu dan beroperasi sudah sekitar satu tahun lebih. Pada saat pendirian, kata Aleng, tidak ada persetujuan warga RT 01, yang ada hanya dari pemerintah Desa Cempedak yang merupakan desa tetangga dengan Desa Melungai.
Warga berharap persoalan itu bisa diatasi agar tidak menimbulkan dampak yang besar bagi kesehatan. Selain itu, warga juga mendambakan pengadaan sumber air bersih, karena sungai yang selama ini menjadi andalan sudah tercemar. “Harapan warga adanya air bersih,” pungkasya. (RED)
Leave a Reply