JAKARTA, RUAI.TV – Indonesia berduka atas kepergian Dr. H. Hamzah Haz, Wakil Presiden Indonesia ke-9, yang meninggal dunia pada Rabu pagi di kediamannya di Tegalan, Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur. Hamzah Haz berpulang pada pukul 09.30 WIB di usia 84 tahun.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Alexander Wilyo, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya putra asli Kalimantan Barat tersebut.
Dalam unggahannya di media sosial, Alexander menulis, “Turut Berduka Cita atas meninggalnya Bapak Hamzah Haz Wapres Ke-9 Republik Indonesia. Semoga Almarhum diampuni segala dosanya. Kepada keluarga besar Bapak Hamzah Haz diberikan kesabaran dan ketabahan.” Kata Sekda Ketapang.
Hamzah Haz lahir pada 15 Februari 1940. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia dari 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004, di bawah pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, Hamzah juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998–2007.
Perjalanan hidup Hamzah Haz penuh dengan perjuangan dan dedikasi. Setelah lulus dari SMEA di Pontianak, ia sempat menjadi wartawan sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi Yogyakarta.
Pada tahun 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan melanjutkan studi di Universitas Tanjungpura, mengambil jurusan ekonomi perusahaan. Ia juga menerima gelar doktor Honoris Causa dari American World University pada 21 Desember 1998, meskipun institusi tersebut tidak terakreditasi.
Karier politik Hamzah Haz dimulai pada tahun 1971 sebagai Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, dan kemudian menjadi wakil rakyat bagi NU.
Setelah terjadinya fusi antara NU dan PPP, Hamzah aktif sebagai anggota DPR dan menjadi salah satu pengurus penting PPP hingga akhirnya menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut.
Di tingkat nasional, Hamzah Haz pernah menjabat sebagai Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di era Presiden Habibie.
Meskipun mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat, Hamzah terus berkiprah di politik. Pada 6 Oktober 1999, ia terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI.
Tak lama kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, namun Hamzah kembali mengundurkan diri setelah dua bulan untuk fokus pada partai.
Puncak karier politik Hamzah Haz terjadi ketika ia terpilih sebagai Wakil Presiden menggantikan Megawati Soekarnoputri yang naik jabatan menjadi Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid melalui Sidang Istimewa MPR.
Dalam pemilihan Wakil Presiden yang diikuti oleh 700 anggota MPR, Hamzah Haz berhasil mengungguli Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung.
Pada Pemilu 2004, PPP meraih posisi keempat dengan 8,15% suara. Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, namun kalah dengan perolehan suara hanya 3%.
Kepergian Hamzah Haz meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta seluruh rakyat Indonesia. Jasanya dalam dunia politik dan pemerintahan akan selalu dikenang. Selamat jalan, Hamzah Haz. Semoga segala amal dan jasa baikmu mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. (RED)
Leave a Reply