PONTIANAK, RUAI.TV – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Barat mengungkap hasil penelusuran terhadap visi-misi para calon kepala daerah (Cakada) di Kalimantan Barat pada Pilkada serentak 2024.
Dari total 36 pasangan calon (Paslon) yang terdiri atas 33 pasangan di tingkat kabupaten/kota dan 3 pasangan di tingkat provinsi, tercatat dua pasangan calon tidak mencantumkan isu lingkungan hidup dalam visi-misinya.
Paslon yang mengabaikan isu lingkungan tersebut masing-masing berasal dari Kabupaten Kubu Raya dan Melawi. Keduanya merupakan calon petahana (incumbent).
Selain itu, Walhi Kalbar juga mencatat bahwa dua Paslon lainnya di Kota Pontianak dan Singkawang hanya mencantumkan isu lingkungan secara tidak tegas.
Direktur Walhi Kalbar, Hendrikus Adam, mengungkapkan bahwa minimnya perhatian terhadap isu lingkungan hidup dalam kontestasi politik bukanlah hal baru.
Menurutnya, sumber daya alam dan lingkungan hidup kerap terpinggirkan dalam gagasan para kandidat.
“Isu lingkungan hidup jarang menjadi inisiatif peserta pemilu, termasuk Cakada pada Pilkada 2024. Biasanya, isu ini hanya muncul saat ditanya oleh warga atau dalam debat publik yang melibatkan pertanyaan panelis. Bahkan, dalam alat peraga kampanye (APK) hampir tidak pernah terlihat,” jelas Adam.
Kekecewaan atas Abainya Isu Lingkungan
Adam menegaskan bahwa ketiadaan isu lingkungan dalam visi-misi Paslon mencerminkan rendahnya komitmen terhadap pelestarian sumber daya alam.
“Kami sangat menyayangkan masih adanya Cakada yang tidak mencantumkan gagasan lingkungan hidup dalam visi-misinya. Hal ini menjadi sinyal bahwa mereka sulit diharapkan berpihak pada agenda penyelamatan lingkungan jika terpilih,” tegasnya.
Menurut Adam, visi-misi yang memuat isu lingkungan merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup.
Ia mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan rekam jejak dan visi-misi Paslon sebelum memberikan dukungan.
Catatan Khusus untuk Paslon Pilgub Kalbar
Walhi Kalbar juga menyoroti sikap Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur terkait isu strategis seperti pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan pertambangan emas.
Paslon nomor urut 1 dan 2 diketahui mendukung pendirian PLTN serta wilayah pertambangan rakyat (IPR). Sementara itu, sikap Paslon nomor urut 3 terhadap PLTN belum diketahui.
Terkait isu lain, Paslon nomor urut 1 dan 2 mendukung hilirisasi produk tambang. Namun, kedua Paslon juga memiliki rekam jejak yang menimbulkan polemik, seperti kasus banjir dan larangan berladang di masa lalu.
Paslon nomor urut 3, di sisi lain, pernah menerbitkan izin untuk proyek food estate seluas 5.300 hektare di Kubu Raya, yang hasilnya dinilai tidak memuaskan.
Statistik Pilkada 2024 di Kalimantan Barat
Pilkada serentak di Kalimantan Barat diikuti oleh 6 Cakada/Cawakada perempuan dan 12 Paslon petahana. Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 3.958.561 orang, terdapat 2.017.565 pemilih laki-laki dan 1.940.996 pemilih perempuan.
Para pemilih ini tersebar di 174 kecamatan, 2.145 desa/kelurahan, dan 17.626 tempat pemungutan suara.
Dengan temuan ini, Walhi Kalbar berharap masyarakat dapat lebih kritis dalam memilih pemimpin yang benar-benar peduli terhadap isu lingkungan hidup dan keberlanjutan.
Leave a Reply