Arsip

Wakil Ketua DAD Landak Apresiasi Suksesnya Balala’ Pantang Binua: “Jubata Marakati Kita Semua”

Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak melaksanakan Adat Balala' yang diikuti masyarakat Dayak di Tiga kabupaten. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

LANDAK, RUAI.TV – Wakil Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Landak, Abet Nego, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas suksesnya pelaksanaan Balala’ Pantang Binua/Nagari. Kegiatan adat tersebut berlangsung lancar berkat dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah.

Dalam pernyataannya, Abet Nego menyampaikan salam adat Dayak yang bermakna persatuan dan keharmonisan: Adil Ka’ Talino, Ba’ Curamin Ka’ Saruga, Ba’ Sengat Ka’ Jubata. Ia lalu mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kebersamaan yang terjalin erat selama proses persiapan, penutupan, hingga pembukaan Balala’.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda, para camat, Ketua DAD kecamatan, para Timanggong, Pasirah, Pangaraga, serta seluruh masyarakat adat dan masyarakat Kabupaten Landak yang telah bekerja bersama menyukseskan Balala’ Pantang Binua,” kata Abet Nego, Sabtu (24/5) malam.

Advertisement

Ia menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan adat ini tidak terlepas dari semangat gotong royong. Dukungan berupa tenaga, pemikiran, hingga bantuan material dari berbagai pihak telah memperkuat pelaksanaan acara yang sakral tersebut.

Balala’ Pantang Binua atau Pantang Nagari merupakan bagian penting dalam kearifan lokal masyarakat Dayak. Tradisi ini menandai waktu istirahat bagi masyarakat dari segala bentuk aktivitas yang bisa mengganggu keseimbangan alam dan spiritualitas, termasuk pelarangan berburu, menebang, dan membuka lahan dalam jangka waktu tertentu.

Selama masa balala’, masyarakat menunjukkan komitmen penuh terhadap aturan adat. Ketaatan terhadap aturan ini menjadi bagian dari penghormatan terhadap alam semesta dan leluhur yang diyakini menjaga keharmonisan hidup bersama.

Abet Nego menilai partisipasi masyarakat dalam mendukung aturan adat mencerminkan kesadaran budaya yang tinggi. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai adat dan memperkuat identitas Dayak di tengah arus perubahan zaman.

“Terima kasih atas partisipasi aktif dari semua pihak yang telah membantu secara moril dan materil. Semangat kebersamaan ini menjadi kekuatan kita untuk menjaga warisan leluhur,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan doa dan harapan agar Jubata (Tuhan) senantiasa memberkati dan melindungi seluruh masyarakat Landak.

“Jubata marakati kita semua,” ucap Abet Nego dengan penuh haru.

Kegiatan Balala’ Pantang Binua menjadi bukti bahwa kearifan lokal tetap hidup dan relevan hingga saat ini. Masyarakat Landak terus menjaga adat sebagai identitas dan pegangan hidup yang mengakar kuat dalam tradisi.

Advertisement