PONTIANAK, RUAI.TV – Di balik gemerlap Kota Pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat, potret kemiskinan masih nyata dan menampar wajah pemerintah kota.
Ibu Normah (58 tahun), seorang nenek tangguh di Jalan Kom. Yos Sudarso, Gang Alpokat Indah Jalur 5, RT.001/RW.017, Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, terpaksa menjalani hari-hari berat bersama lima cucunya di rumah yang jauh dari kata layak huni.
Bangunan tempat tinggal mereka berdiri rapuh, dinding berlubang, atap bocor, hingga lantai yang tidak rata. Setiap musim hujan, keluarga ini harus menahan dingin dan rasa cemas karena rumah mereka bisa roboh kapan saja.
Kondisi ini menggambarkan betapa masih banyak warga Kota Pontianak yang dibiarkan hidup tanpa kepastian. Selama 28 tahun menetap di rumah tersebut, Ibu Normah mengaku tidak pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah kota, provinsi, maupun lembaga terkait.
Satu-satunya perhatian yang ia rasakan hanya datang dari pengurus RT setempat. “Saya berharap pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan para dermawan bisa melihat kondisi rumah saya ini. Apalagi saya harus menghidupi cucu-cucu saya yang yatim piatu,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Setiap hari, ia mencari nafkah dari pekerjaan serabutan dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan. Untuk memperbaiki rumah, jangankan bermimpi, memikirkan kebutuhan harian saja sudah menjadi perjuangan.
Meski begitu, ia tetap berusaha tegar agar cucu-cucunya tidak merasa kehilangan kasih sayang. Kisah Ibu Normah menyiratkan kritik tajam terhadap Pemerintah Kota Pontianak.
Bagaimana mungkin kota yang menyandang status barometer Kalimantan Barat masih membiarkan warganya hidup di rumah reyot tanpa perhatian serius? Kehadiran program bantuan sosial seharusnya menyentuh mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan sekadar menjadi slogan pembangunan.
Ibu Normah dan cucu-cucunya berharap pemerintah membuka mata dan hati. Mereka tidak meminta kemewahan, hanya ingin rumah sederhana yang layak untuk berteduh.
Sudah saatnya Pemkot Pontianak membuktikan keberpihakan pada rakyat kecil, bukan sekadar sibuk membangun infrastruktur di pusat kota sementara di sudut lain warganya hidup dalam kesengsaraan.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati, mengaku baru mengetahui setelah di konfirmasi oleh ruai.tv. Ia berjanji akan mendatangi lokasi untuk mengecek langsung rumah warganya tersebut pada Selasa (26/8) siang.
Leave a Reply