Arsip

Wagub Kalbar Soroti Peredaran Oli Palsu, Desak Pertamina Lapor Polisi

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan ungkap peredaran Oli Palsu di Kalbar mencapai 85 Milyar perbulan. (Foto/Ist)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menyoroti peredaran oli palsu yang kini sudah menyebar luas di pasar Kalbar.

Ia mengungkapkan, oli ilegal tersebut bisa merusak kendaraan masyarakat dan merugikan Pertamina sebagai produsen resmi.

“Saya punya empat kaleng sebagai contoh. Ada penjelasan dan hasil penelitian lengkapnya. Ini tidak bisa dibiarkan, karena jelas-jelas merugikan,” tegas Krisantus, Usai menghadiri Rakerda dan IMI Awards, Minggu (13/4) malam.

Advertisement

Ia mengaku khawatir oli tersebut sudah digunakan banyak kendaraan di Kalbar, termasuk kendaraan dinas pemerintah. Menurutnya, peredaran oli palsu ini sudah berjalan selama berbulan-bulan dengan nilai transaksi mencapai Rp85 miliar per bulan.

“Angka ini luar biasa. Pabriknya di Cina, tapi mereka pakai merek Pertamina. Pertamina jangan diam. Ini sudah menyangkut citra dan kerugian besar,” katanya.

Krisantus mendorong Pertamina segera melapor ke polisi agar aparat penegak hukum bisa memproses pelakunya. Ia juga menyayangkan sikap pasif pihak yang dirugikan.

“Saya tidak punya kewenangan untuk melapor. Tapi Pertamina punya. Mereka harus segera lapor. Polisi kita juga pasti menunggu,” ujarnya.

Ia menilai peredaran oli palsu bukan hanya merugikan negara dan BUMN, tetapi juga membahayakan masyarakat. Krisantus pun berjanji akan berkoordinasi langsung dengan Pertamina dan pihak terkait agar kasus ini segera ditindaklanjuti.

“Saya akan temui pihak Pertamina. Kita harus bersinergi dengan kepolisian dan kejaksaan. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban oli palsu,” tutupnya.

Advertisement