KETAPANG, RUAI.TV – Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sahabat Cita Khatulistiwa dari Kabupaten Ketapang mencetak prestasi membanggakan. Komunitas ini berhasil terpilih sebagai satu-satunya wakil komunitas literasi dalam sayembara penulisan cerita anak berbahasa daerah yang digelar oleh Balai Bahasa Kalimantan Barat.
Balai Bahasa Kalbar menggelar bimbingan teknis penulisan cerita anak selama tiga hari, dari 26 hingga 28 Mei 2025, di Aula SMP Negeri 2 Ketapang. Sebanyak 15 peserta dari Ketapang, yang terdiri dari guru dan pegiat literasi, mengikuti kegiatan ini.
Ketua TBM Sahabat Cita Khatulistiwa, Neng Marlina Efendi, menyambut antusias kesempatan ini. Marlina, yang juga aktif sebagai penulis dan peneliti antropologi serta sosiologi budaya, mengaku bahwa kegemarannya dalam dunia pendidikan mendorong dirinya untuk terus berkontribusi lewat tulisan.
Dalam sayembara tersebut, Marlina menyumbangkan karya berjudul “Penjage Sunge Pawan”. Ia mengangkat cerita dari kehidupan anak-anak sekolah dasar yang gemar memancing di sungai, baik saat libur maupun sepulang sekolah.
“Cerita ini menggambarkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan yang sehat dan bersih, serta semangat menjaga sungai dari sampah plastik,” ungkap Marlina.
Ia juga menekankan pentingnya menanamkan semangat pelestarian bahasa daerah sejak dini, khususnya di tingkat sekolah dasar. “Bahasa daerah harus terus hidup di tengah arus globalisasi, dan dunia pendidikan memegang peran penting dalam hal ini,” tambahnya.
Balai Bahasa Kalbar akan menggunakan hasil bimbingan teknis ini sebagai bahan bacaan anak-anak usia 10 hingga 13 tahun. Marlina menilai program ini sangat strategis dalam meningkatkan kemahiran berbahasa daerah sekaligus memperkuat penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Kita perlu membangun semangat kolektif antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas literasi, dan organisasi masyarakat lainnya untuk menjaga alam dan lingkungan melalui pendekatan literasi di sekolah. Ini langkah penting menuju generasi emas Indonesia 2045,” tutup Marlina.
TBM Sahabat Cita Khatulistiwa Gaungkan Literasi Iklim lewat Read Aloud di Kelurahan Kauman
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sahabat Cita Khatulistiwa terus mendorong semangat membaca sekaligus kepedulian terhadap lingkungan.
Pada Sabtu (31/5/2025), TBM ini menggelar kegiatan Read Aloud atau membaca nyaring bersama anak-anak di lingkungan Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang.

Ketua TBM Sahabat Cita Khatulistiwa, Neng Marlina Efendi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar anak-anak dan para ibu. Tujuannya, membangun kesadaran literasi iklim di lingkungan keluarga.
“Kami membaca buku dengan suara lantang dan jelas agar anak-anak dapat mendengarnya dengan baik. Ini metode yang menyenangkan untuk menumbuhkan minat baca,” ujar Marlina.
Ia menegaskan bahwa Read Aloud menjadi salah satu strategi dalam gerakan literasi untuk meningkatkan keterampilan membaca, sekaligus memupuk ketertarikan anak terhadap buku sejak dini.
TBM Sahabat Cita Khatulistiwa tidak menjadikan kegiatan ini sebagai agenda sekali jalan. Marlina bersama timnya rutin menggelarnya di berbagai lokasi di Ketapang, seperti taman bermain, aula desa/kelurahan, hingga kawasan pantai, dengan melibatkan banyak pihak.
Kegiatan ini juga berlangsung berkat kolaborasi dengan Buibu Baca Buku Book Club (BBBBC) dan Climateworks Foundation. Mereka menggunakan bahan bacaan dari seri literasi iklim untuk keluarga sebagai materi utama.
Marlina menyebutkan, buku yang digunakan terdiri dari tiga judul utama dalam seri Keluarga Panik, yaitu Cita-Cita Penyelamat Bumi, Polusi Dilarang Masuk, dan Banyak Sampah Banyak Masalah.
“Kami ingin anak-anak di Ketapang lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami isu-isu iklim sejak dini. Buku-buku ini bisa menjadi sumber pengetahuan baru sekaligus motivasi untuk mencintai alam,” tutup Marlina.
Leave a Reply