SEKADAU, RUAI.TV – Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Sekadau tercoreng oleh praktik judi sabung ayam dengan nilai taruhan fantastis.
Arena sabung ayam itu digelar di SP 2, Desa Maboh Permai, Kecamatan Nanga Belitang, pada 16 Agustus 2025, dan viral di berbagai grup WhatsApp masyarakat serta media.
Seorang warga menyebut, taruhan dalam ajang tersebut tidak main-main. “Sintang menang sabung, bahkan sudah dua kali main. Taruhannya sampai Rp50 juta,” ungkapnya, Selasa (19/8).
Besarnya nilai taruhan dan ramainya peserta dari luar Desa Maboh Permai mengindikasikan bahwa sabung ayam itu bukan sekadar ajang hiburan lokal, melainkan perhelatan skala besar yang terorganisir.
Padahal, praktik sabung ayam jelas melanggar hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian serta Pasal 303 bis KUHP, siapa pun yang mengadakan atau ikut serta dalam perjudian dapat dijerat dengan hukuman pidana.
Ironisnya, di tengah suasana perayaan kemerdekaan, arena judi itu berlangsung terbuka tanpa tindakan dari aparat penegak hukum.
Fenomena ini juga memunculkan kekhawatiran akan potensi konflik. Kasus di Palembang beberapa waktu lalu menjadi peringatan, ketika perselisihan sabung ayam memicu bentrok hingga menimbulkan korban jiwa. Namun, pengalaman tragis itu seolah tidak memberi pelajaran di Nanga Belitang.
Menanggapi pemberitaan tentang maraknya judi sabung ayam di Desa Maboh Permai, Kecamatan Nanga Belitang, Kapolsek Belitang IPDA Fahrurrazi, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan, anggapan bahwa aparat penegak hukum melakukan pembiaran terhadap aktivitas tersebut tidak benar.
“Kami berterima kasih atas informasi yang disampaikan. Selasa (19/8), kami langsung turun mengecek ke lokasi yang diberitakan,” kata Fahrurrazi kepada media.
Menurutnya, sejak awal pihak Polsek Belitang sudah memberikan imbauan dan peringatan agar tidak ada kegiatan perjudian dalam bentuk apa pun, terutama menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
“Tuduhan ada pembiaran dari Polsek maupun Polres seolah menutup mata, itu tidak benar. Kami sudah lakukan langkah pencegahan,” tegasnya.
Leave a Reply