BENGKAYANG, RUAI.TV – Suasana Aula Rangkaya di lantai lima Kantor Bupati Bengkayang berubah hangat pada Rabu malam, 10 Desember 2025. Para pendidik, penggerak pendidikan, dan mitra pembangunan duduk berdampingan, menyatu dalam satu semangat yakni; merayakan dedikasi untuk memajukan pendidikan.
Di sinilah Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Gembira Bergerak Award 2025, sebuah agenda apresiasi tahunan yang memasuki penyelenggaraan tahun kedua.
Namun dari sekian penerima penghargaan, sorotan publik tertuju pada salah satu mitra Pendidikan yakni; Ruai Televisi. Media ini berhasil membawa pulang dua penghargaan sekaligus, yakni penghargaan untuk Ruai TV sebagai media elektronik peduli pendidikan serta penghargaan untuk jurnalisnya, Stephanus Robin, atas kontribusinya dalam jurnalisme partisipatif membangun literasi pendidikan.
Penghargaan tersebut bukan sekadar piagam. Ia menjadi simbol pengakuan bahwa peran media di Bengkayang bukan hanya sebagai penyampai informasi, tetapi sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang bergerak bersama memajukan daerah, bahkan di wilayah perbatasan.
Gembira Bergerak Award lahir dari gagasan sederhana yakni; mengapresiasi mereka yang bekerja untuk pendidikan tanpa banyak menuntut sorotan. Pengawas sekolah, guru, tenaga kependidikan, komunitas penggerak pendidikan dan budaya, hingga mitra pembangunan; semuanya adalah bagian dari roda yang mendorong perubahan.
Acara tahun ini berlangsung lebih meriah dan sarat pesan, menggambarkan komitmen kuat Bengkayang dalam menjalankan visi “SDM Mantap, Bengkayang Gemilang”. Pemerintah daerah ingin menjadikan pendidikan sebagai investasi terbaik dalam membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.
Dalam suasana penghargaan yang hangat itu, nama Ruai Televisi berkali-kali disebut sebagai salah satu mitra yang paling konsisten mengikuti setiap dinamika pendidikan di Bengkayang.
Ruai TV menerima penghargaan sebagai media elektronik peduli pendidikan karena kontribusinya yang dianggap signifikan dalam:
- menyebarkan informasi program pendidikan dan kebudayaan secara berimbang,
- menyediakan ruang publikasi bagi sekolah, komunitas pendidik, dan pemerintah daerah,
- mengangkat isu-isu 3T dan daerah perbatasan secara konsisten,
- serta mempromosikan inisiatif Merdeka Belajar melalui liputan yang konstruktif dan edukatif.
Bagi Bengkayang, keberadaan media yang aktif menyuarakan dinamika pendidikan adalah kunci dalam membangun ekosistem pembelajaran yang sehat dan produktif. Ruai TV, dengan jaringannya yang luas dan jurnalisme yang berbasis data, dianggap memenuhi peran itu.
Tak hanya lembaganya, seorang jurnalisnya, Stephanus Robin, juga menerima penghargaan khusus atas jurnalisme partisipatif yang ia lakukan. Liputannya selama ini dinilai mampu “menyambungkan suara sekolah di pelosok ke ruang publik yang lebih luas,” seperti disampaikan pihak panitia.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, dan diterima oleh Stephanus Robin mewakili manajemen Ruai TV.
Dalam sambutannya, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menegaskan bahwa seluruh sektor harus bergerak bersama untuk memajukan pendidikan. Ia menilai peran media, termasuk Ruai TV, sangat strategis dalam mendorong transformasi pendidikan.
“Saya mengapresiasi seluruh penerima Gembira Bergerak Award, termasuk Ruai Televisi sebagai media elektronik peduli pendidikan. Dedikasi seperti ini sangat kami butuhkan untuk menguatkan gerakan Merdeka Belajar dan memastikan semua anak di Bengkayang mendapatkan layanan pendidikan terbaik tanpa terkecuali,” kata Darwis.
Ia melanjutkan, bahwa apresiasi ini adalah wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk memperkuat semangat kolaborasi dalam pembangunan pendidikan.
“Semangat Gembira Bergerak mengajak kita semua untuk bergerak bersama penuh tanggung jawab, berinovasi, dan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pendidikan agar lahir generasi yang cerdas sekaligus bangga terhadap budaya daerah,” ujarnya.
Bupati juga menekankan bahwa penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan energi baru agar seluruh pemangku kepentingan terus berprestasi dan melahirkan inovasi pendidikan.
Selain penghargaan untuk Ruai Televisi, Gembira Bergerak Award 2025 juga memperkenalkan rangkaian inisiatif baru, termasuk Launching Gerakan Numerasi Perbatasan yang diinisiasi Ditjen GTK Kemendikbudristek. Gerakan ini bertujuan memperkuat kompetensi numerasi khususnya di wilayah 3T dan perbatasan.
Kehadiran pejabat dari Kementerian Pendidikan membuktikan bahwa Bengkayang mendapat perhatian khusus sebagai daerah yang aktif berinovasi meski berada di wilayah perbatasan.
Pejabat perwakilan Kemendikbudristek menyampaikan pesan yang senada terkait keterbatasan tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti berkarya.
“Banyak inovasi pembelajaran lahir dari sekolah-sekolah di pelosok. Guru-guru di Bengkayang telah membuktikan bahwa keterbatasan bisa dilampaui oleh kreativitas dan kolaborasi,” ujarnya.
Sebagai media yang luas beroperasi di Kalimantan Barat, Ruai TV memang dikenal aktif mengangkat isu-isu daerah perbatasan. Selama bertahun-tahun, Ruai TV konsisten menyoroti:
- keterbatasan sarana pendidikan,
- perjuangan para guru di wilayah terpencil,
- inovasi pembelajaran di sekolah-sekolah pedalaman,
- serta dinamika budaya masyarakat Bengkayang dan sekitarnya.
Liputan-liputan ini bukan hanya hadir sebagai berita, tetapi menjadi dokumen penting yang mendorong perubahan kebijakan. Tak sedikit program pendidikan daerah yang memperoleh sorotan nasional karena kerja jurnalistik dari media lokal seperti Ruai TV.
Penghargaan Gembira Bergerak Award 2025 memperkuat posisi Ruai TV sebagai media yang tak hanya melaporkan, tetapi ikut membangun.
Penghargaan kedua yang diraih jurnalis Ruai TV, Stephanus Robin, juga menjadi bukti bahwa jurnalisme dapat menjadi alat perubahan. Robin selama ini dikenal rutin turun ke sekolah-sekolah di pedalaman Bengkayang, menempuh jalur terjal hanya untuk memastikan suara para pendidik terdengar luas.
Ia meliput berbagai isu pendidikan dari perspektif siswa di perbatasan, guru-guru pelosok, hingga komunitas adat yang mendukung pendidikan lokal. Salah satu liputannya bahkan mendapat perhatian karena mengangkat sekolah yang dikelola komunitas adat di perbukitan Jagoi Babang.
Dengan penghargaan ini, Pemerintah Kabupaten Bengkayang mendorong agar semakin banyak jurnalis yang mengembangkan jurnalisme pendidikan sebagai subjek utama liputan.
Pada akhir acara, Bupati Sebastianus Darwis menegaskan harapannya agar Gembira Bergerak Award tetap menjadi agenda tahunan.
“Penghargaan ini adalah tradisi baik yang memperkuat komitmen, semangat, dan sinergi kita. Saya berharap ini terus berlanjut dan menjadi pemantik lahirnya lebih banyak inovasi di Bengkayang,” tegasnya.
Semangat itu menggambarkan arah pembangunan Bengkayang yang ingin menjadikan pendidikan sebagai fondasi utama membangun masa depan.
Bagi Ruai Televisi, dua penghargaan ini bukan sekadar pengakuan, melainkan pengingat bahwa media memiliki tugas strategis dalam membangun daerah. Dengan semakin kuatnya kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan media, Bengkayang sedang melangkah menuju ekosistem pendidikan yang lebih kokoh.
Di tengah tepuk tangan para hadirin, penghargaan ini menjadi simbol bahwa perubahan besar bisa tumbuh dari kepedulian kecil yang dilakukan konsisten. Dari ruang redaksi hingga ruang kelas, semua pihak bergerak bersama.
Dan dari Bengkayang, Ruai TV kembali pulang membawa satu pesan yaitu; pendidikan adalah kerja kolektif, dan media adalah salah satu jembatan penting dalam perjalanan panjang itu.















Leave a Reply